ACEH (RP) - Gara-gara tergiur janji dibelikan HP baru, seorang siswi SMP di Lae Ikan kehilangan perawan. Ia diperkosa teman facebook yang baru dikenalnya. Korban dipaksa berhubungan intim, ketika bertemu di areal kebun warga. Perbuatan ini terbongkar saat tersangka mengantar si gadis ke rumah, lalu bertemu orangtuanya. Tak senang anak dipulangkan terlalu malam, keduanya pun terlibat baku hantam. Selanjutnya pelaku cabul tersebut diserahkan ke polisi.
Dalam keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), Minggu (5/5) siang, melalui Kapolsek Penanggalan AKP. Budimansyah membenarkan tersangka sudah diringkus.
"Kami sudah menerima laporan dari orang tua Kembang (16)- nama samaran, siswi SMP di Lae Ikan, Penanggalan. Korban mengaku baru saja selesai ujian nasional (UN) dan sudah dua kali dipaksa berhubungan intim. Pelakunya adalah Sugiarto (35), warga Gampong Sidorejo, Dusun 1, Gunung Meriah, Aceh Singkil. Pria itu sudah beristi dan punya dua anak, menyatakan mencintai korban," kata kapolsek.
Proses perkenalan keduanya melalui fesbuk, sejak lima bulan lalu. Selama itu terjadi komunikasi intens antara mereka hingga saat UN kemarin, hubungan terputus. Pasalnya, ponsel kembang disita sekolah karena sedang mengikuti ujian.
"Lantaran ponsel korban tak hidup, lalu Sugiarto menghubungi teman Kembang untuk meminta bertemu. Serta dibujuk akan dibeli hp baru, dengan syarat mau bertemu malam mingguan. Tergiur janji manis tersebut, Kembang setuju dan mereka bertemu di Gampong Lae Motong, Penanggalan. Di areal kebun warga itu, siswi SMP ini dipaksa bersetubuh. Baru setelah ejakulasi, korban disuruh pulang," Jelas AKP Budimansyah.
Setelah berhasil mencicipi tubuh Kembang, ternyata Sugiarto ketagihan. Ia kembali menghubungi cewek pujaannya, lewat ponsel teman korban."Untuk kedua kalinya mereka berhubungan di lokasi yang sama. semula Kembang menolak, tapi terus dipaksa pelaku. Setelah ditiduri, keduanya pulang dan korban diantar ke rumah. Karena terlalu malam, Sugiarto bertemu dengan orangtua si gadis. Tak senang anaknya diantar pria tak dikenal, kedua orang tersebut terlibat baku hantam. Dibantu orang kampung, Sugiarto lalu dibekuk dan diserahkan ke polisi," tandas perwira pangkat tiga balok emas di pundak ini.
Terkait kasus cabul kemarin, Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan dan Anak (LAMPUAN) Kota Subulussalam Nobuala Halawa, SH, MH mengaku sudah mendampingi korban.
"Kami berharap agar pelaku dijerat hukum seberat-beratnya. Juga kepada pemerintah agar menertibkan warung internet yang masih beroperasi hingga pagi hari," pintanya. (mag-44)