Belantik Pusat Perekonomian

Kriminal | Selasa, 06 Maret 2012 - 09:06 WIB

Laporan Alfiadi, Siak alfiadi@riaupos.com

Keberadaan pasar modern Belantik Raya diproyeksikan sebagai simbol ekonomi masyarakat dan pedagang. Ini dikarenakan pasar tersebut berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat dan memiliki tempat representatif.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Pasar ini memiliki sejarah yang panjang. Sejak dibangun 2006 kemarin, baru sekarang bisa difungsikan,’’ kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi, di sela-sela peresmian pasar, Senin (5/3).

Turut hadir dalam peresmian itu, Wakil Bupati, Drs H Alfedri MSi, Sekkab Drs H Amzar, Ketua DPRD Zulfi Mursal SH, Kejari Zainul Arifin SH MH, Kapolres AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Ketua LAMR Siak Wan Anwar, Ketua Tim Penggerak PKK Hj Misnarni Syamsuar, ketua paguyuban, alim ulama dan tokoh masyarakat.

Hadirnya pasar ini sebut dia, tentu berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena di pasar ini merupakan tempat bertransaksinya antara penjual dan pembeli. Akan tetapi dibalik pertumbuhan ekonomi yang dicapai, pedagang yang berjualan di pasar ini senantiasa memperhatikan kenyamanan, kebersihan dan juga harga bagi konsumen.

‘’Jangan sampai pasar yang dibangun ini tak ada pembeli,’’ sebut orang nomor satu di Siak ini.

Dalam hal jual beli, lanjut dia, pedagang jangan merasa takut dan cemas akan kurangnya penghasilan, sebab rezeki itu sudah ditentukan Yang Maha Esa, tinggal bagaimana lagi kita berusaha.

Pasar yang memiliki luas 5,1 hektare ini, kata mantan Plt Bupati Kepulauan Meranti, tentunya bisa mengakomodir pembeli maupun pedagang, karena saban hari jumlah pedagang semakin meningkat.

Dari data yang diperoleh, jumlah pedagang yang menempati kios dan loss total keseluruhannya mencapai 317. Jumlah ini seiring perjalanan waktu akan terus bertambah. Apalagi letaknya berada di pusat ibu kota.

Selain itu, pasar ini juga nantinya jadi pasar pariwisata, bagi wisatawan yang berkunjung ke Siak. Apalagi izin pelayaran Siak-Muar sudah dikeluarkan Kemenhub, tentu wisatawan akan berdatangan ke Siak, dan berbelanja di pasar ini.

Dalam pembangunan pasar, ujar dia, Pemkab terus membenahi pasar yang ada di setiap kecamatan. Tahun ini pasar di Kecamatan Mempura sedang dibuat desaign enginering detil (DED), dan tahun 2013 sudah bisa diusulkan untuk dibangun.

Begitu juga dengan Kecamatan Minas. Pembangunan pasar di sana mendapat dukungan dan batuan dari CPI, sementara kecamatan menyediakan lahannya. ‘’Kita berharap pasar di semua kecamatan ini representatif,’’ jelas dia.

Senada, Kadisperindagkop UMKM, Wan Bukhori, menambahkan ide pendirian pasar modern ini dilatarbelakangi dengan kondisi pasar tradisional yang identik dengan kumuh, kurang tertata, kurang kenyamanan dan tak representatif. Atas dasar itu muncul gagasan membangun pasar yang representatif tidak hanya bagi pedagang namun juga bagi pembeli. ‘’Alhamudlillah kita sudah miliki pasar modern ini,’’ jelas dia.

Salah seorang perwakilan pedagang Usman menambahkan, relokasi pasar bagi pedagang tentunya menimbulkan dilema tersendiri, terutama menyangkut dengan pendapatan. Bagi pedagang pasar ini adalah tempat periuk nasi mereka, sehingga relokasi ini ada yang dikorbankan.

‘’Akan tetapi semuanya itu ada hikmahnya. Relokasi ini tentunya diharapkan penambahan pendapatan dan jumlah pembelipun kian bertambah yang menjadikan pasar ini senantiasa ramai,’’ harap dia.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook