PEKANBARU (RP) - Terkait rencana Pemerintah Kota Pekanbaru untuk melakukan pembangunan terminal kargo sepertinya akan dialihkan kelokasi lain.
Pasalnya, lokasi yang sebelumnya direncanakan yang berdekatan dengan terminal AKAP Bandar Payung Sekaki (BRPS) kondisi tanahnya tidak memungkinkan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru, Syafruddin Sayuti, kepada Riau Pos, Ahad (4/3).
Selain kondisi tanah kata Sayuti lagi, disebabkan adanya faktor lain misalnya biaya pemadatan dan penimbunan lokasi bisa memakan anggaran yang tinggi. Sehingga, untuk mengantipasinya Pemko berencana akan mengalihkan ketempat lain. Dengan kondisi tanah yang layak dan keras untuk bisa dibangunnya terminal kargo.
‘’Jika sebelumnya kondisi tanah yang berdekatan dengan terminal AKAP BRPS kondisi tanahnya gambut. Namun, untuk lokasi yang baru ini kondisi tanahnya keras dan sangat cocok untuk dilakukannya pembangunan terminal kargo tersebut,’’ ungkapnya.
Menurut Sayuti, jika dipaksakan pembangunan dilokasi yang berdekatan dengan terminal AKAP BRPS, ditakutkan akan mempercepat kerusakan akibat kendaraan yang nantinya sering beroperasi di sana.
‘’Oleh karenanya, untuk mengatipasi hal tersebut dicarikan solusi dengan mencari lahan yang besar serta kondisi tanah yang keras.Sehingga dengan kondisi tanah yang lebih keras tidak mempercepat kerusakan dari terminal kargo itu sendiri,’’ ujarnya lagi.
Sayuti menambahkan untuk lokasi pembangunan terminal kargo nantinya akan dialihkan ke lahan Pemko Pekanbaru yang berada di Jalan Air Hitam. Di mana kondisi lahan yang berada di sana cukup keras, dan cukup luas yaitu sekitar 7 hektare.
‘’Saya rasa lokasi yang baru ini, cukup bagus. Kondisi tanahnya juga cukup luas dan cukup keras. Apalagi jika dilakukan pembangunan terminal tidak akan mempercepat kerusakan terminal kargo itu sendiri, jika dibadingkan dengan lokasi yang sebelumnya,’’ jelasnya.(uci)
