JAKARTA (RP) - Aksi penangkapan tersangka teroris yang berujung kematian selalu menimbulkan pro dan kontra.
Begitupun dengan penggerebekan di Ciputat akhir tahun lalu yang mendapat reaksi keras dari LSM Kontras.
Polri diminta untuk lebih transparan dalam pengungkapan maupun proses menyimpulkan seseorang sebagai teroris.
Kontras menilai aksi baku tembak selama sepuluh jam di malam tahun baru lalu janggal. Tudingan pelanggaran prosedur hukum pun dikeluarkan, karena temuan Kontras berbeda dengan keterangan dari polisi.
Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi tentang aktivitas intelijen di lokasi penggerebekan. Beberapa bulan terakhir, sejumlah orang asing yang diduga intel sering berkeliaran di sekitar lokasi penggerebekan.
‘’Intensitas mereka meningkat sekitar satu minggu sebelum terjadi penggerebekan,’’ terangnya, Ahad (5/1).
Bahkan, pada malam sehari sebelum penggerebekan, dua orang yang diduga intel juga sempat mendatangi rumah kontrakan tersebut.
Siang sebelumnya, sudah ada beberapa mobil mondar-mandir di kampung tersebut. Mobil diparkir di lapangan bola yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi penggerebekan.(byu/fal/jpnn)