Samad: Di Banten Kejahatan Keluarga

Kriminal | Kamis, 05 Desember 2013 - 07:28 WIB

JAKARTA (RP) - Ketua KPK Abraham Samad menjelaskan soal perkembangan penyelidikan dugaan korupsi di pengadaan alat kesehatan (alkes) di Provinsi Banten. Dia mengatakan kalau timnya masih terus melakukan pendalaman. Alasannya, ingin membongkar kasus di Banten secara utuh. Malah, dia menyebut banyak kasus di wilayah pimpinan Ratu Atut itu.

"Kasus di Banten itu banyak, bukan cuma di Tangerang Selatan. Tapi juga di Provinsi Banten. Banyak sekali pengaduan masyarakat," tuturnya. Namun, dia tidak merinci apa saja yang diadukan masyarakat. Termasuk apakah itu berarti Ratu Atut berpotensi menjadi tersangka di salah satu kasus itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia hanya menyebut secara umum beberapa kasus itu. Selain alkes, ada juga dugaan korupsi dalam pemberian bantuan sosial, hingga pembangunan infrastruktur. Menurut Samad, ada kemiripan pelaku dalam beberapa kasus tersebut.

"Di Banten itu kejahatan keluarga. Kita ingin memeriksa satu persatu dan mensinergikan, karena antara satu dengan lainnya punya keterkaitan," jelasnya. Samad menyebut masih memerlukan beberapa informasi keterangan dan fakta. Lembaga antirasuah itu memang mengendus ada yang tidak beres dalam proyek pengadaan alkes..

Selain di Pemprov Banten, wilayah lain yang terindikasi masalah ada di daerah kekuasaan Airin. Yakni, kota Tangerang Selatan. Namun, untuk kawasan tersebut KPK sudah menetapkan tersangka yaitu Tubagus Chaeri Wardhana. (dim/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook