Riau Pos Online - Hanya karena masalah sepele, seorang buruh panen sawit bernama Agus (32) tega membunuh rekannya yang tinggal serumah dengannya yakni Tamanasa Juluhu (35) warga Desa Lalang kabung Kecamatan Pelalawan dengan menggunakan sebuah tombak atau alat pemotong sawit, Senin (3/12) sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Lalang Kabung kecamatan Pelalawan. Alhasil, korban pun tewas bersimbah darah dengan kondisi luka berat dibagian tubuhnya akibat tusukan tombak yang dilakukan oleh pelaku.
Informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos dari pihak kepolisian menyebutkan, bahwa dugaan terjadi pembunuhan itu bermula saat itu korban sedang tidur siang dalam rumah yang sama-sama tinggal satu rumah dengan pelaku dan keluarganya. Namun, ketika sedang beristirahat alias tidur pulas, anak pelaku kejar-kejaran didalam rumah tersebut hingga menganggu korban tidur karena suara berisik oleh anak pelaku.
Kemudian, Tamanasa bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya dengan membawa sebilah pisau yang kemudian mengejar anak-anak pelaku tersebut. Akibat ulah korban, anak-anak tersebut pun langsung lari keluar rumah karena ketakutan. Ketika mengejar anak-anak tersebut, saat itu pelaku yang saat itu sedang duduk diteras depan rumah melihat anaknya dikejar oleh korban.
Sehingga, tidak terima atas perlakukan korban terhadap anaknya, pelaku pun langsung masuk kedalam rumah tempat tinggal bersama antara pelaku dan korban. Selang beberapa jam kemudian, Agus pun keluar dari dalam rumah dengan membawa sebuah tombak. Kemudian dengan penuh rasa emosi bercampur kesal, pelaku pun langsung menghujani tubuh korban dengan tombak tersebut.
Melihat amukan pelaku yang menyerang korban secara membabi buta, korban pun berusaha mengelak serangan tersebut. Namun naas bagi korban, saat menepis dan mengelak serangan amukan pelaku, tangan kiri korban terkena tusukan tombak yang dilakukan pelaku hingga tembus kebagian punggung korban. Tidak hanya sampai disitu, saat korban terjatuh, pelaku kembali menyerang korban pada bagian dada kiri tubuh korban. Sehingga, akibat kejadian tersebut, korban pun mengalami luka yang sangat berat.
Menyadari korban sudah terkapar tidak sadarkan diri, pelaku beserta anak dan istrinya pun langsung kabur alias melarikan diri. Sementara istri korban Kamurina Halawa (34) langsung berteriak histeris saat melihat suaminya bersimbah darah di teras rumah. Warga yang mendegar teriakan tersebut pun segera berhamburan datang untuk memberikan pertolongan.
Namun belum sempat mendapat pertolongan medis dari pihak rumah sakit, korban telah terlebih dahulu menghembuskan napas terakhirnya di tempat kejadian perkara. Kematian korban disebabkan akibat kehabisan darah, sedangkan pertolongan medis sangat lambat diberikan.
Melihat kejadian tersebut, Bazaqmule Zega alias Vije (32) langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian sektor (Polsek) Pangkalan Kerinci. Dan ketika mendapat laporan tersebut, Aparat Polsek Pangkalan Kerinci bersama Polres Pelalawan segera turun ke tempat kejadian perkara (TKP).
Setibanya di lokasi kejadian, mayat korban kemudian dibawa ke RSUD Selasih untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan luka cukup dalam dibagian lengan kiri atas dan dada kiri. Hingga Selasa (4/12) siang mayat korban masih dititip ke peti es kamar Mayat RSUD Selasih, menunggu keluarga menjemput untuk di kebumikan di kampung halamnya di daerah Nias, Sumatra Utara.
Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Aryo Tejo SIK melalui Kapolsek Pangkalan Kerinci Kompol Johan Rivai SE MH didampingi Kanit Reskrim Ipda Sahrul SH ketika dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (4/12) kemarin membenarkan adanya kasus pembunuhan yang diduga dilakukan pelaku yang merupakan rekan yang tinggal serumah dengan korban.
"Saat ini, petugas dari Polres Pelalawan masih melakukan penyelidikan dilapangan untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah diketahui identitasnya. Namun motif dari pembunuhan belum dapat dipastikan. Karena salain korban dan pelaku sama-sama bekerja di kebun milik H Samsami juga tinggal serumah bersama keluarganya. Dan kasus ini telah diambil alih oleh Satreskrim Polres Pelalawan," ujar Syahrul. (*2)