PANGKALANKERINCI (RP) — Peristiwa pencurian terjadi di Bank Pundi Cabang Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan di Jalan Lintas Timur atau Maharaja Indra, Senin (4/11) dini hari.
Tidak ada korban jiwa, hanya saja Bank Pundi mengalami kerugian sedikitnya Rp113 juta uang tunai.
Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Supriyadi SIK MH melalui Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Bimo Ariyanto membenarkan adanya kasus pembobolan Bank Pundi tersebut.
‘’Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut dan mengumpulkan alat bukti berupa sidik jari serta keterangan para saksi,’’ katanya saat dikonfirmasi Riau Pos.
Dijelaskannya, dalam penyelidikan dan olah TKP yang dilakukan petugas, ditemukan barang bukti berupa sebuah linggis yang telah diruncingkan ujungnya.
‘’Diduga linggis ini digunakan pelaku sebagai alat untuk membongkar dan mencongkel pintu bagian belakang. Selain itu, kita juga mengamankan sebuah box alarm dan juga tangga pendek sebagai barang bukti. Dan kita akan terus berusaha melakukan penyelidikan hingga kasus ini dapat terungkap,” ujar Kasat Reskrim.
Manajer Operasional Bank Pundi Warno kepada Riau Pos menyebutkan, setelah dilakukan pengecekan, diperkirakan pihak bank mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
‘’Brankas ATM yang berisi uang tunai sebesar Rp113 juta telah dibobol oleh maling,” ujarnya.
Pelaku juga membawa satu unit laptop yang ada di lantai dua. ‘’Alat perekam CCTv berupa harddisk di kantor juga hilang,’’ katanya menambahkan.
Informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos dari saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa, saat itu pegawai Bank Pundi bernama Rezki Permato (27) tiba di kantor pukul 07.30 WIB.
Namun, saat berada di kantor Bank Pundi, dirinya curiga karena di samping tempat parkir sepeda motor terdapat sebuah tangga pendek dari besi yang sudah berkarat.
‘’Dan ketika saya amati bagian depan kantor, saya melihat box alarm yang berada di atas pintu masuk kantor telah hilang. Lalu, saya langsung menghubungi atasan saya bernama Jhon Herman (32) dengan mengatakan bahwa sepertinya kantor kita telah dirusak orang,’’ terang Rizki kepada Riau Pos, Senin ( 4/11) kemarin.
Selanjutnya, sambung Rizki, hanya berselang sepuluh menit atau tepatnya pukul 07.40 WIB, muncul Head Sandrish atau Menejer Operasional bernama Warno (28) warga jalan Seminai Pangkalankerinci. Kemudian dua menit selanjutnya juga muncul Jhon Herman yang bergegas menghampiri dirinya dan Warno.
“Kepada Warno dan Jhon Herman, saya langsung menyebutkan bahwa alarm di depan pintu kantor sudah hilang entah kemana. Ya, karena kami merasa curiga, lalu kami mengecek kesamping bangunan kantor dan menemukan alarm yang telah rusak,” bebernya.
Sementara itu, Warno kepada Riau Pos menambahkan, bahwa sebagai Manajer Opresional (HS) yang bertanggungjawab atas keamanan perusahaan (Bank Pundi,red), dirinya langsung mengontak Pimpinan Perusahaan yang berada di Pekanbaru dengan mengatakan kajadian tersebut.(amn)