JAKARTA (RP) -Motif pembunuhan anggota Brigade Mobil Kedunghalang, Bogor, Brigadir Syarif Mappa oleh tersangka Mustakim (22), kernet Metro Mini 64 jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu, terungkap.
Kepada penyidik, tersangka mengaku membunuh karena kesal dan diintimidasi oleh korban.
Dari hasil pemeriksaan terhadap Mustakim yang sudah ditangkap Sabtu (2/11) lalu di Kampar, Riau, diketahui bahwa sebelum peristiwa pembunuhan itu, korban dan pelaku sempat cek-cok di dalam Metro Mini tersebut.
‘’Tersangka Akim marah, karena ada kata-kata dari korban, ‘kamu kernet tidak becus’,’’ kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Ardi Desas Furyanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/11).
Emosi tersangka menjadi makin tersulut lantaran korban mengintimidasi dengan membawa-bawa profesinya sebagai anggota Brimob. Perkataan itu diduga membuat pelaku tak terima.
‘’(Korban, red) mengatakan ‘’saya ini anggota’’. Itu juga yang membuat tersangka tersinggung,’’ ujar Ardi mengungkap latar belakang yang membuat Mustakim nekad berduel dengan Brigadir Syarif.
Apalagi, lanjutnya, menurut keterangan saksi yang ada di Metro Mini, saat pertengkaran tersebut korban sempat menarik kerah baju tersangka dan mengajak turun ke bawah.
Mendapat tantangan itu, pelaku kemudian membuka lemari kecil di bawah kursi bus dan mengambil sebilah pisau untuk mempersenjatai diri.
‘’Ada ketersinggungan tersangka. Kemudian, langsung membuka lemari di bawah kursi Metro Mini diambil senjata tajam,’’ ungkapnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menyatakan, berdasarkan keterangan 22 saksi yang diperiksa, semuanya mengatakan bahwa pelakunya adalah Mustakim alias Akim bin Jamwas.
Setelah dibawa dari Kampar ke Jakarta pascaditangkap Sabtu kemarin, tersangka juga sudah dibawa ke tempat kejadian perkara untuk mencari senjata tajam yang digunakan menghabisi Brigadir Syarif.
‘’Memang menurut tersangka setelah melakukan penusukan, dia lari ke pool dan senjata tajamnya dibuang,’’ ujar Rikwanto di Mapolda.
Dijelaskan Rikwanto, kejadian itu bermula saat M Syarief akan pulang dari suatu tempat di Pancoran menuju rumahnya di Depok, Jawa Barat.
Malam itu, Syarief diantar Satpam naik ke Metro Mini 64 tersebut. Nah, setibanya di Pool Pancoran, seluruh penumpang harus turun.
Syarief yang ketika itu sedang tertidur di dalam bus dibangunkan pelaku. Karena tidak sampai pada tujuannya, Syarief memarahi kernet berujung percekcokan.
‘’Saat itu sempat dikatakan (korban,red), ‘’kalau mau berkelahi jangan pakai pisau’’,’’ kata Rikwanto menirukan ucapan korban.(fat/*4)