Pembunuh Brimob Ditembak di Kampar

Kriminal | Senin, 04 November 2013 - 11:19 WIB

KAMPAR (RP) - Pelaku pembacokan yang menewasnya Brigadir M Syarif Mappa, anggota Brimob Kedunghalang, Bogor ditangkap.

Saat dibekuk, pelaku yang bernama Mustakim itu terpaksa ditembak petugas Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar, Sabtu malam (2/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mustakim adalah seorang kernet Metro Mini di Jakarta. ‘’Ditangkap Sabtu (2/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Perumahan Graha Mutiara, Rimbo Panjang, rumah kakak sepupunya,’’ ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo ketika dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (3/11).

Saat ditangkap, Mustakim ditembak pada kaki bagian kiri untuk melumpuhkannya akibat mencoba melawan.

‘’Selain Mustakim, pemilik rumah dan pengurus lingkungan di lokasi turut dibawa untuk dimintai keterangan,’’ ungkap Guntur. Ini juga dikatakan Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Eka Ariandy Putra SIK secara terpisah. ‘’Selanjutnya tersangka dibawa oleh Tim Jatanras ke Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan,’’ ujarnya.

Brigadir Syarif dibacok setelah terlibat percekcokan di atas Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang di Jalan Raya Tanjung Barat RT 11 RW 08 seberang Kantor Koramil Pasar Minggu, Ahad (27/10) pukul 23.00.

Setelah cekcok, korban bersama pelaku turun dari Metro Mini tersebut. Korban dikejar-kejar pelaku hingga akhirnya dibacok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto dalam konferensi pers, Rabu lalu (30/10), mengatakan, kejadian bermula saat Syarif terlibat perkelahian di tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah berkelahi, korban berjalan meninggalkan TKP menuju penjual buah dekat bekas Apotek Sari Sakti, Pasar Minggu. Saat itu ia sudah bersimbah darah yang keluar dari luka bacokan di tubuhnya.

Menurut saksi, korban sempat duduk di trotoar dekat H Jainuri, seorang penjual martabak.

‘’Korban minta tolong dan bertanya dimana kantor polisi sambil memperkenalkan diri, ‘saya anggota Brimob’,’’ kata Rikwanto mengulang keterangan Jainuri. Lalu Jainuri menunjuk arah Kantor Polsek Pasar Minggu.

Syarif pun lantas bangkit dan berjalan meninggalkan Jainuri. ‘’Baru 10 meter jalan dia jatuh tengkurep,’’ kata Rikwanto. Kemudian, saksi Tursino, seorang sopir Metro Mini dan Sutrisna seorang pedagang buah melaporkan ke Polsek.

Syarif menderita beberapa luka bacokan di antaranya adalah luka robek di punggung kanan sepanjang 10 Cm dan luka bacok di bagian dada kanan sepanjang 10 Cm.

Rikwanto juga mengatakan, sebelum kejadian, Syarif bertemu dengan dua rekannya AM dan AP di sebuah gedung tua tak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut Rikwanto, Syarif, AM dan AP merupakan teman dari satu daerah yang sudah lama tak menjalin komunikasi. Setelah bertemu, ketiganya diantar seorang satpam naik ke Metromini 064. Nah, di dalam Metro Mini itulah, terjadi percekcokan berujung penusukan terhadap Syarif.

‘’Dari keterangan saksi, diduga kuat pelakunya yang ada di Metro Mini yang diketahui kernet dan diketahui oleh supir bus,’’ kata Rikwanto, Rabu (30/10). Hasil pemeriksaan, kata Rikwanto, diketahui bahwa supir itu bukan supir asli. Sang supir dan kernet pada malam itu dicari polisi.

‘’Supir asli Metromini tidak ada di situ, dia di rumahnya sedang sakit dan supirnya adalah supir tembak,’’ katanya. Komandan Brimob Inspektur Jenderal Rum Murkal saat itu langsung menyerahkan pengungkapan kasus ini kepada Polda Metro Jaya, pekan lalu. Sebab, peristiwa itu terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan masuk wilayah hukum Polda Metro Jaya.

‘’Ungkap perkaranya kita serahkan kepada Polda Metro Jaya,’’ ujarnya. Sepekan setelah kejadian, jajaran Polda Metro Jaya pun berhasil menangkap tersangka pelaku Mustakim di Rimbo Panjang, Kampar dan langsung dibawa ke Jakarta. Sementara itu, Riau Pos malam tadi sempat mengecek ke lokasi Perumahan Graha Mutiara, Dusun III, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kampar.

Tidak banyak informasi yang dapat dikorek dari warga di sana  terkait penangkapan Mustakim (23) oleh Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu (2/11) sekitar pukul 23.00 lalu.

Apalagi perumahan Graha Mutiara, yang ditempati Ismiyati, yang disebut-sebut adalah kakak sepupu Mustakim baru beberapa bulan ini baru mulai ditempati.

Selain akses jalan yang jelek, aliran listrik di perumahan itu juga belum menjangkau. Sangat sulit untuk menemukan rumah yang dijadikan tempat persembunyian Mustakim itu.  Joni, warga Perumahan Permata mengaku, hanya mendengar informasi dari cerita-cerita para tetangganya. Menurutnya, informasi penangkapan itu tak banyak orang yang tahu. (why/ali/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook