MEDAN (RP) - Warga di Jalan Pusaka Pasar XI Desa Bandar Klifah Kecamatan Percut, Sungai Tuan, Kabupaten Deli Serdang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita, Senin (3/6) sore. Warga semakin heboh lagi kala mengetahui kalau kondisi mayat itu sangat memprihatinkan dengan tubuh gosong akibat dibakar, serta sejumlah luka robek dan tikam di tubuh korban.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan pakaian dalam dengan kondisi telentang di lantai kamar mandi rumah kontrakan yang ditempati Deni Syahputra (23) dan seorang wanita berusia sekitar 50 tahun.
Informasi diterima RPG, penemuan mayat itu pertama kali diketahui tetangga rumah kontrakan itu bernama Ika. Awalnya, wanita berusia 20 tahun itu curiga dengan bau menyengat yang keluar dari dalam rumah tersebut. Selanjutnya, Ika mencoba mencari tahu dengan cara mengintip melalui jendela kamar mandi rumah itu. Saat itu lah, Ika terkejut melihat sesosok mayat telentang di lantai kamar mandi rumah itu.
Atas temuan itu, Ika memberitahukan kejadian itu kepada warga lainnya. Sontak, warga berkumpul dan beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian. Saat itu juga, warga menemukan seorang penghuni rumah yaitu Deni Syahputra dalam kondisi gugup dan mencoba melarikan diri. Warga langsung meringkus Deni dan selanjutnya mengikat Deni di sebuah pohon yang ada di halaman rumah itu, sembari menunggu kedatangan polisi.
”Begitu kami temukan mayat itu, langsung kami ringkus si Deni. Namun karena takut amuk warga yang semakin emosi, langsung dibawa si Deni itu sama polisi ke Polsek Percut Sungai Tuan,” ungkap Hasanudin, seorang penjaga dan keamanan rumah kontrakan itu.
Sekitar 30 menit dari penemuan itu, tim identifikasi dari Polresta Medan, tiba di lokasi kejadian. Proses identifikasi pun langsung dilakukan petugas. Begitu juga dengan pengumpulan barang bukti berupa beberapa botol berisi bensin dan sejumlah pakaian dari dalam rumah. Selanjutnya, petugas identifikasi itu membawa sejumlah barang bukti itu dengan menggunakan sebuah goni.
”Si Deni itu tinggal di rumah ini sejak bulan 4 lalu. Namun, saat itu yang datang seorang wanita mengaku ibunya yang mengatakan akan menempati rumah itu bersama anak lajangnya yang ternyata si Deni itu. Kalu informasi yang saya dengar, si Deni itu yang bunuh karena si korban, terus mendatanginya. Ada yang bilang minta tanggung jawab, ada yang bilang minta uang,” ungkap Hasanudin pada wartawan.
Tidak lama, secara tiba-tiba seorang wanita mengaku bernama Mak Nanda tiba di lokasi kejadian. Wanita yang tinggal di Jalan Pasar VIII Gang Amal II Desa Sungai Rotan, Kecamatan Percut, Sungai Tuan itu tiba-tiba mengaku kalau korban merupakan keponakannya. Disebutnya, kalau korban merupakan Lia Ramadhani (17) warga Jalan Pasar VIII Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Seituan. Disebutnya, kalau keponakannya itu merupakan siswi kelas I SMK Panca Budi di Jalan Gatot Subroto.
”Sejak Sabtu pukul 15 WIB, dia hilang dari rumah. Sudah kami cari ke mana-mana dan tidak ketemu juga," ujar wanita mengenakan baju kaos warna biru itu sembari panik menghubungi keluarganya via telepon.
Kedatangan wanita yang dikabarkan sudah memiliki 2 orang anak perempuan itu, disambut Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Faidir Caniago. Faidir yang mendengarkan penjelasan wanita berambut pendek itu akan identitas korban, lantas membenarkannya. Namun, Faidir tidak mengijinkan wanita itu masuk ke dalam rumah dan mengatakan kalau jenazah korban sudah dibawa ke RS Pringadi Medan. Seketika, Mak Nanda langsung pergi dan bermaksud menuju RS Pringadi Medan. Namun, karena mendapat penjelasan dari warga kalau jenazah korban belum dibawa ke RS Pringadi Medan, membuat Mak Nanda kembali masuk ke dalam rumah.
”Kita masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Saat ini, kita sudah mengamankan seorang tersangka yang diduga memiliki hubungan asmara dengan korban,” ungkap Faidir Caniago.
Sementara itu, saat RPG menyambangi kediaman Lia Rahmadani di Jalan Pasar VII Desa Sungai Rotan, Kecamatan Percut Sungai Tuan, tampak keluarga besar Lia Rahmadani sedang berduka. Bahkan, keluarga Lia yang hampir seluruhnya sedang menangis itu, tidak segan meluapkan kesedihan mereka di halaman rumah mereka. Sementara di dalam rumah, tampak sebuah tilam dengan alas sebuah kain panjang, sudah disiapkan di ruang tamu rumah itu.
”Pantas saja tadi malam Lia datang dan melarang saya dan Ibu saya tidur. Memang kami tidur, tapi kejadian itu seperti nyata, dia minta tolong kesakitan dengan kami,” ungkap Fifit yang merupakan Kakak sepupu dari Lia Rahmadani.
Fifit menyebut kalau semasa hidup Lia merupakan sosok anak yang baik dan ceria. Hampir setiap saat dirinya bermain dengan Lia, terlebih bila ingin bertemu cowok.(ade)