Industri Alat Berat Diproyeksi Naik 35 Persen

Kriminal | Rabu, 04 Januari 2012 - 08:18 WIB

Industri Alat Berat Diproyeksi Naik 35 Persen
Sejumlah alat berat siap dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Penjualan alat berat diyakini tetap menunjukkan peningkatan pada tahun 2012. (Foto: images.google.com)

JAKARTA (RP)- Prospek bisnis sektor tambang dan konstruksi yang cerah, membuat proyeksi pertumbuhan industri alat berat nasional pada 2012 bergerak positif. Pada 2011, industr’i alat berat menyentuh angka 7.353 unit.

Posisi tersebut meningkat 60 persen dibandingkan 2010 sebanya 4.691 unit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tahun ini kami proyeksi produksi bisa naik 35 persen menjadi 10 ribu unit. Ekskavator permintaannya paling besar yakni 50 persen. Sedangkan bulldozer sekitar 30 persen,’’ ungkap Ketua Asosiasi Industri Alat Besar (Hinabi) Dewo Pratjojo kemarin (3/1).

Dia memaparkan, performa industri alat berat terus mengalami peningkatan sejak dua tahun yang lalu.

Akan tetapi memang sempat turun akibat krisis, hingga angka produksi hanya 1.814 unit pada 2009. Padahal produksi 2008 sebesar 5.914 unit.

Sebaliknya, tahun ini Dewo optimistis krisis global yang sedang melanda Eropa tidak berpengaruh kentara terhadap industri alat berat.

Apalagi, presentasi unit yang diekspor minim, yakni hanya sekitar 735 unit saja.

Tujuan ekspornya pun ke negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Myanmar. ‘’Justru pada 2012 ini kemungkinan besar ada satu atau dua pemain baru. Selain itu, ada juga produsen yang ekspansi. Jadi kami harap produksi makin meningkat. Karena kapasitas produksi kita belum memenuhi permintaan pasar,’’ ujarnya.

Saat ini, dia menyebutkan kebutuhan alat berat sebesar 16 ribu hingga 17 ribu unit per tahun.

Sementara skala nasional hanya ada empat industri yang mampu menjadi produsen skala besar, di antaranya Komatsu Indonesia, Hitachi Indonesia, Sumitomo Corporations, Caterpillar.(gen/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook