Murid SD Perkosa Anak TK Dua Kali Dicoba Tetap Gagal

Kriminal | Senin, 03 Desember 2012 - 20:26 WIB

Murid SD Perkosa Anak TK Dua Kali Dicoba Tetap Gagal
FR saat berada di teras rumah. Bocah ini diperkosa oleh anak SD yang merupakan tetangganya. Foto: Eko Hendriawan/Riau Pos

Riau Pos Online - FR (10) anak yang masih duduk di kursi kelas 6 SD Negeri Kelurahan Bosar Maligas, diketahui telah dua kali mencoba memperkosa anak TK, NL (sebelumnya ditulis SW) (4), warga yang bertetanggaan di Nagori Talun Saragih, Kecamatan Bosar Maligas, Simalungun.

Ketika ditemui METRO, Ika (26) ibu NL menuturkan, terungkapnya kejadian tersebut, pada hari Kamis (29/11) malam saat dia bersama N pergi ke rumah Suti tetanga samping rumah. Kebetulan malam Jumat, para bapak-bapak di kampung Wirit Yasin. Seperti biasa, setiap malam Jumat sambil menungu suami pulang, Ika bertandang ke rumah ibu Suti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain Ika dan anaknya NL, di rumah itu ada juga Narti dan anaknya FR dan beberapa ibu-ibu lainnya. Lagi asyik ngobrol, tak terasa waktu sudah pukul 20.00 WIB, di mana bapak-bapak sudah pulang.

Wawan (30), ayah NL pulang dengan membawa bekal nasi dari rumah yang membuat hajatan wirit. Mengetahui suaminya pulang, Ika beranjak dari teras rumah Suti menyambut kepulangan sang suami. Sementara NL masih ingin tetap bermain di rumah Suti. Karena lokasi rumah mereka berdekatan, Ika mengizinkannya dan kembali pulang sendiri.

Bekal makanan yang dibawa Wawan langsung disantap Ika. Nasi belum habis termakan, tiba-tiba NL pulang. Melihat ibu sedang asyik makan, NL pun ikut menyantap mi yang dibawa ayahnya. Sembari menyantap mi, NL mengadu kepada Ika. “Mak kok giti kali bang FR ya,” kata NL kepada sang ibu. “Emang ada apa Nak,” tanya ibunya. “Massa anunya (kemaluan laki-lai) mau dimasukin ke anu (jenis kelamin perempuan) ade,” kata anak kecil itu sembari memakan mi.

Saat NL mengadukan kejadian itu, Wawan sedang berada di kamar mandi. Selanjutnya Ika langung mendatangi rumah Suti, kebetulan FR bersama ibunya Narti dan ayahnya Supono berada di sana sedang menonton televisi. Kemudian Ika masuk dan langsung menghampiri FR, saat itu FR sama sekali tidak mengakui perbuatnnya. Setelah beberapa kali ditanya, Ika mendapat jawaban yang sama.

Merasa kesal, Ika kembali pulang dan memberitahu soal pengaduan NL kepada Wawan. Dari cerita sang istri, mereka kembali mendatangi rumah Suti. Saat itu, Ika dan NL kembali masuk, sementara Wawan hanya berdiri di depan pintu rumah Suti.

Pertanyaan sama dilontarkan Ika kepada FR. “Ada kau apain dek NL,” tanya Ika. “Ada apa Bu, mana ada kuapa-apain. Emangnya kenapa,” jawab FR sembari menanyakan ulang. “Tadi ade NL ngaku mau kau masukkan anumu ke nunuknya, apa benar?” tanya Ika. “Ah mana ada Bu. Ibu ini nuduh-nuduh aja,” jawab FR.

Merasa kesal denga jawaban ketus FR, Ika lantas penamparnya. Setelah ditampar baru FR mengaku. Mendapat pengakuan tersebut, Ika kembali mencubit lengan FR karena emosi.

Dari pengakuan NL, Ika mengatakan percobaan pencabulan itu sudah dua kali dialami anaknya NL, pertama terjadi Rabu (28/11) di kursi ruang tamu rumah Suti dan yang kedua Kamis (29/11) di kamar mandi rumah yang sama.

Setelah kejadian itu terbongkar, Wawan menghubungi bidan untuk memeriksakan NL, hasilnya NL masih perawan. Namun karena suasana sempat ricuh, Wawan juga menghadirkan Pangulu Nagori Talun Saragih Gianto, untuk menyelesaikan permasalahan itu.

Di hadapan pangulu, FR mengaku telah mencoba ingin mencabuli NL. Karena sebatas percobaan, Wawan tidak merasa keberatan dan memilih jalur damai. Perdamaian mereka disaksikan Gianto sebagai pangulu di sana.

Dalam perdamaian tersebut, Wawan meminta kepada Supono ayah FR untuk mengungsikan anaknya ke tempat lain atau ke rumah saudaranya di daerah lain. Dia menakutkan kejadian serupa terulang ketika Wawan tidak berada di rumah.

Dalam perjanjian damai itu, Supono sepakat dengan Wawan. Namun kenyataanya Supono berkilah denga alasan anaknya sudah kelas 6 SD dan mau mengikuti ujian akhir.

Namun belakangan diketahui, Supono mendatangi Mapolsek Bosar Maligas untuk membuat laporan pengaduan terkait kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan Ika terhadap FR. “Kalau benar orangtua FR melapor ke polisi soal pemukulan itu, aku juga bakal membuat pengaduan soal kasus cabul yang dialami putriku NL,” ancam Wawan. (mag-4/ms/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook