UMKM Fund Disarankan Segera Dibentuk

Kriminal | Rabu, 03 Oktober 2012 - 08:49 WIB

JAKARTA (RP) - Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mendapat sorotan khusus dari lembaga internasional organisasi untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Salah satunya menyarankan agar segera dibentuk UMKM Fund.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ekonom OECD, Annabelle Mourougane mengatakan, Indonesia memiliki struktur perekonomian yang unik karena besarnya porsi sektor UMKM.

“Saat ini, salah satu isu krusial dalam perekonomian Indonesia adalah bagaimana meningkatkan produktifitas sektor UMKM,” ujarnya dalam paparan di Paramadina Public Policy Institute (PPPI), baru-baru ini.

Menurut Annabelle, dengan dominasi UMKM dalam lanskap ekonomi Indonesia, maka membenahi produktifitas pekerja di sektor UMKM akan berpengaruh signifikan pada peningkatan produktifitas secara nasional.

 “Cara efektif yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan membentuk training fund, seperti Malaysia,” katanya.

Annabelle menyebut, dengan training fund, pemerintah bisa menjalankan program pelatihan secara terstruktur kepada UMKM. Hal ini sangat penting, karena dengan skala UMKM yang lebih kecil, maka pelatihan terhadap pelaku UMKM bisa ditularkan kepada pegawai atau rekannya. Sehingga, dalam waktu singkat, produktifitas UMKM diharapkan bisa meningkat signifikan.

Selain itu, lanjut Annabelle, pemerintah juga harus mempermudah perizinan pelaku usaha UMKM untuk mendaftarkan usahanya. Data World Bank menunjukkan, di Indonesia, hanya sekitar 25 persen yang teregistrasi secara legal ketika mulai beroperasi.

“Karena itu, pemerintah harus proaktif melakukan pendataan. Ini penting bagi UMKM, karena kalau usaha mereka terdaftar, maka itu akan lebih membuka akses ke perbankan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti mengatakan, meski belum begitu besar, namun sektor UMKM kini sudah menjadi incaran perbankan di Indonesia.

 “Sebab, UMKM ini merupakan darahnya perekonomian Indonesia,” ujarnya. Destry menyebut, saat ini sektor UMKM menyerap hampir 97 persen dari total pekerja di Indonesia. Selain itu, dari sisi size perekonomian, UMKM juga menggiurkan karena berkontribusi hingga 57 persen terhadap produk domestic bruto (PDB).

 “Karena itu, segala upaya pemberdayaan UMKM akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya.(owi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook