Perampok Bersenpi Gasak Tauke Getah

Kriminal | Jumat, 03 Mei 2013 - 10:14 WIB

TELUK KUANTAN (RP) — Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api (Senpi) terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Kali ini yang menjadi sasaran rampok adalah salah seorang tauke getah di Dusun Cambay, Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kamis (2/5) dini hari.

Pada saat semua orang asyik menyaksikan laga Barcelona versus Bayern Munchen pada laga dua semifinal Liga Champion, sekitar pukul 03.15 WIB, kawanan perampok ini beraksi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi ini, namun korban bernama Mulyadi (45) mengalami kerugian uang senilai Rp15 juta, dua unit handphone dan satu unit leptop.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kapolres Kuantan Singingi AKBP Wendry Purbyantoro SH melalui Kapolsek Kuantan Tengah Kompol Jasamen Manurung SH MH membenarkan  adanya perampokan menggunakan senpi sebanyak tiga pucuk yang terjadi di Desa Munsalo Kopah tersebut, pada Kamis dini hari.

“Kami dapat timah dan mesiu dari peluru yang digunakan kawanan rampok itu, namun belum bisa dipastikan jenis senjata apa yang digunakan kawanan perampok itu. Tapi yang jelas itu laras pendek,” ujar Jasamen Manurung saat ditemui Riau Pos, Kamis (2/5).

Jasamen menjelaskan, bahwa usai melakukan aksinya, kawanan rampok ini lari menuju kebun getah tempat parkir sepeda motor, dan kabur yang diduga ke arah Benai. “Saat ini pelaku sedang kami lidik, dan kami sudah turun ke TKP dan melakukan olah TKP,” katanya.

Ia mengakui, kalau kawanan rampok ini sulit dikenali, sebab mereka menggunakan sebo, dan sarung tangan saat beraksi. “Kami kesulitan ambil sidik jari, karena kawanan rampok ini menggunakan sarung tangan, dan memang TKP sudah mereka gambarkan sebelumnya,” ujarnya.

Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah enam orang dan memakai sebo ini mendatangi rumah Mulyadi dengan menggunakan tiga unit sepeda motor. Tiga di antara mereka memegang senjata api laras pendek.

Dari informasi yang diperoleh Riau Pos, begitu sampai di rumah Mulyadi, kawanan rampok ini langsung mendobrak pintu rumah dan merusak terali dengan menggunakan kayu balok besar yang panjangnya mencapai 2,5 meter. Tiga perampok masuk ke dalam rumah dan tiga lainnya menunggu di luar rumah.

Pada saat itu, korban dan istri korban yang bernama Nurdian (45) sempat melawan dan berteriak. Paara perampok ini pun sempat mengeluarkan tembakan sebanyak dua kali. Korban akhirnya tidak bisa berbuat banyak.  Mulyadi dan istrinya diikat dan diancam dibunuh apabila berteriak.

Mendengar keributan di rumah korban, salah seorang tetangga Sihen (40) datang berusaha menolong korban. Tapi ia ikut menjadi korban pemukulan kawanan perampok ini. Akibatnya, Sihen menderita sakit memar dan lecet di bagian hidung antara dua matanya. Karena kawanan rampok ini sempat mengeluarkan tembakan, tentunya membuat masyarakat semakin takut untuk memberikan perlawanan.

Seorang warga Kopah bernama Sendi (46) menuturkan, di Kuansing kerap kali terjadinya aksi rampok mulai dari tukang emas, tauke sawit dan sekarang tauke getah. Ia berharap, aksi perampokan yang merugikan saudaranya di Kopah ini hendaknya yang terakhir kali terjadi. “Kita berharap polisi bisa menangkap pelakunya,” harap bapak lima anak ini.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook