TEMBILAHAN (RP) - Komitmen Dinas Perhubungan Kabupaten Indragiri Hilir untuk kembali mengoperasikan Bandara Indragiri Tempuling untuk penerbangan regular bakal terwujud akhir Februari nanti. Hal itu dipastikan karena pihak Maskapai Aviastar telah menyatakan kesiapan melayani penerbangan perdana dengan rute Tembilahan-Batam-PP.
Hal ini diketahui dalam rapat pembahasan operasional Bandara Indragiri Tempuling yang dipimpin Asisten II, H Syafrinal Heddy SH MM, didampingi Kepala Bappeda Inhil, H Fauzar SE MP, serta Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Inhil, Drs HM Thaher. Bahkan Kadishub langsung menghadirkan Direktur PT Cahaya Tiga Permata, Hendry Li Qiang, warga Mandah yang sukses mengembangkan usaha perhotelan dan penerbangan di Natuna bersama pihak PT Aviastar Mandiri yang diwakili oleh Jhoni.
Dalam pertemuan itu, pihak Aviastar melakukan ekspose tentang profile perusahaan penerbangan yang sudah ada sejak tahun 2003 dan berkantor pusat di Jakarta. Menurut Jhoni, perusahaan itu bermula dari sekolah pelatihan penerbang yang didirikan oleh 8 orang pilot aktif. Tahun 2003, hanya tinggal 5 orang pendiri sekaligus owner PT Aviastar. Tahun yang sama perusahaan tersebut berhasil mengantongi izin penerbangan tidak terjadwal.
‘’Karena perusahaan terus berkembang mulai dari memiliki satu pesawat carter hingga tahun 2010 berhasil mengantongi izin penerbangan terjadwal dan saat ini sudah melayani penerbangan regular ke berbagai provinsi bahkan sudah ada rute Denpasar-Hongkong menggunakan pesawat Airbush,’’ jelas Jhoni meyakinkan.
Sesuai dengan target Aviastar bersama PT Cahaya Tiga Permata, penerbangan regular Tembilahan-Batam PP akan dimulai pekan ketiga atau paling lambat pekan keempat Februari 2012 ini. Pesawat yang nantinya akan dioperasikan dalam penerbangan regular ini ialah BAE-200 dengan jumlah penumpang maksimal 70 seat termasuk 6 penumpang VIP.
Hendry, dalam pertemuan itu menyatakan sebagai putra daerah, dia komit untuk menjalankan penerbangan regular di Bandara Indragiri Tempuling. ‘’Saya sebagai putra daerah Inhil ingin bandara ini beroperasi seperti daerah daerah lain dengan dioperasikannya bandara akan banyak dampak ekonominya kepada masyarakat dan daerah,’’ ujar Hendry.
Ia juga menjawab kekhawatiran peserta rapat terkait masalah dalam dunia penerbangan yaitu seringnya terjadi keterlambatan penerbangan. Menurur Hendry, hal itu mudah-mudahan tidak akan terjadi kecuali jika cuaca buruk. Sebagai bentuk komitmennya, Hendry juga tetap akan jalan kalaupun belum ada keuntungan pada tahap awal penerbangan regular.
‘’Untuk jadwal penerbangan segera akan kita tetapkan dan sampaikan ke Dinas Perhubungan terkait harga kita memberikan yang terjangkau di mana rate dimulai dari Rp381.000 untuk rute Tembilahan-Batam PP pada hari Kamis dan Ahad,’’ ujar Hendry yang akrab disapa Li Qiang itu.
Asisten II, H Syafrinal Heddy, dalam rapat itu mengatakan melihat penjelasan dan setelah mendengar komitmen dari pihak PT Tiga Cahaya Permata dan PT Aviastar bisa dikatakan kepastian dibukanya penerbangan regular sudah 90 persen tinggal lagi Dinas Perhubungan dan pihak investor menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan di Bandara Indragiri.(fat)