JAKARTA (RP) - Pasar elektronik dalam negeri terus membesar. Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) memproyeksikan penjualan produk elektronik pada 2012 bisa tumbuh hingga 20 persen. Pada akhir 2011 ditaksir penjualan elektronik tumbuh 27 persen.
Ketua Gabel Ali Soebroto Oentaryo memperkirakan, omset industri elektronik dalam negeri hingga akhir 2011 mencapai Rp29,5 triliun. Pada 2010, penjualan elektronik tercatat Rp23,5 triliun. Prediksi ini berdasar realisasi pada periode Januari-November yang mencapai Rp27 triliun. "Selama 2011, kenaikannya 27 persen. Pencapaian ini melebihi target kami yang sebesar 20 persen," ucapnya kemarin (2/1).
Menurut dia, dari total omset, porsi penjualan produk audio dan video serta alat-alat rumah tangga berimbang. Sisanya diperoleh dari penjualan alat-alat kecil dengan kontribusi kurang dari 10 persen. Di kategori audio dan video, peningkatan kentara terjadi pada produk TV LCD. "Harga TV LCD makin lama makin murah," tuturnya.
Sedang pada 2012 diperkirakan bisnis industri elektronik naik 20 persen ketimbang tahun lalu. Dia optimist permintaan konsumen terhadap barang-barang elektronik bakal tinggi sepanjang perekonomian dalam negeri bisa tumbuh. "Kalau ekonomi bisa tumbuh antara 6,2-6,5 persen, berarti untuk produk consumer elektronik jauh di atas itu. Karena kalau masyarakat punya uang, mereka akan beli televisi," kata Ali.
Wakil Sekjen Gabel Yeane Keet menambahkan, permintaan produk air conditioner (AC) pada 2012 bakal meningkat. Menurut dia, naiknya permintaan didorong oleh harga jual produk tersebut yang turun. Selain itu, daya beli masyarakat juga naik. Optimistis tersebut juga didorong dengan penguatan produk white goods dari sisi pokok. White goods adalah produk elektronik sehari-sehari, seperti kulkas sampai setrika. "Tapi, dari sisi produk, inti fokus tetap pada TV LCD atau LED. Diprediksi tahun depan CRT atau TV tabung akan berganti ke LCD atau LED. Akibatnya, kenaikan LCD atau LED akan cukup drastis," papar dia.(res/dos/jpnn)