JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ratna Sarumpaet dikenal sebagai tokoh kritis sejak lama, sejak era Orde Baru. Dia dikenal sebagai sang “Sang Marsinah Menggugat” atas keberaniannya menggugat pembantaian yang dialami buruh Sidoarjo, Marsinah, tahun 1993. Kasus pembunuhan Marsinah itu dibawa Ratna Sarumpaet ke tas panggung. Dia tampilkan dalam bentuk monolog di beragai kota di Indonesia.
“Ratna cerdas, kritis dan outspoken,” ujar tokoh nasional Rizal Ramli mengomentari kabar penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Ratna dipukuli orang-orang tidak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada tanggal 21 September lalu.
Dia memilih diam dan tidak mau membicarakan kasus ini, termasuk tidak mau membawanya ke jalur hukum.
Kabar penganiyaan Ratna baru tersebar Selasa pagi ini (2/10). Itu sebabnya, banyak yang tadinya mengira Ratna dianiaya kemarin petang atau malam (Senin, 1/10).
Rizal Ramli juga termasuk pihak yang sempat menduga Ratna mengalami penganiayaan hingga babak belur kemarin.
“Tindakan brutal dan sadis tersebut tidak dapat dibiarkan! Tolong tindak Bareskrim Polri. Ini penghinaan terhadap demokrasi! Kok beraninya sama ibu-ibu?," kata Rizal Ramli yang juga merupakan salah seorang sahabat Ratna Sarumpaet. (dem)
Sumber: RMOL