Riau Pos Online-Kepala Kepolisian Sektor Rumbai Pekanbaru AKP Franky Tambunan melaporkan tindakan penganiayaan yang dialaminya, karena dipukul Ramos Simanjuntak, saat Kapolsek Rumbai itu menanyakan kepada Ramos terkait pemukulan yang dilakukan Ramos terhadap dua anggota Polsek Rumbai Pekanbaru.
"Ya, sudah saya laporkan ke Polresta Pekanbaru, penganiayaan yang dilakukan Ramos terhadap saya, juga pemukulan dua anggota saya, bahkan seorang anak di bawah umur juga ikut melaporkan Ramos karena dianiaya oleh Ramos beberapa waktu lalu," ujar Franky.
Franky menceritakan, sebelum ditembak, ketika itu Ramos menganiaya anak di bawah umur bernama Satria (16 tahun), namun saat Ramos hendak diamankan, dia melakukan perlawanan sehingga melukai dua anggota polisi. "Anggota saya terpaksa melakukan tembakan ke kaki nya," ujar AKP Franky Tambunan kepada wartawan Selasa (2/7) melalui selulernya.
Franky mengaku dipukul saat bertanya pada Ramos, kenapa Ramos memukul dua anggota Polsek Rumbai, dan bagian mana kaki Ramos yang tertembak polisi itu. "Saya bertanya pada Ramos, dia malah menatap tajam ke mata saya, lalu memukul saya hingga telinga saya berdarah, sampai sekarang telinga saya berdengung ini bang," ujar Franky.
Franky mengakui bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa pelaku mengidap penyakit Epilepsi. ''Sebelum ditembak dikakinya, kami tidak mengetahui korban mengidap epilepsi. Korban ditembak karena melakukan perlawanan, maka anggota pun memutuskan menembak kaki korban,'' tegasnya.
Bapak Ramos pun marah kepada Ramos ketika Ramos memukul Franky. "Waktu itu pandangan saya langsung gelap, pukulannya sangat keras, kami menduga dia kerasukan, namun menurut keluarganya Ramos mengidap penyakit epilepsi, sebelum ditembak, kami tak tahu Ramos mengidap epilepsi," jelas Franky.(azf)