JAKARTA (RP) - Investor asing mulai mempertimbangkan untuk melakukan investasi di sektor telekomunikasi. Apalagi industri telekomunikasi dalam negeri memang terbilang potensial.
Ditambah, sektor tersebut bisa mendulang investasi lebih besar setelah pemerintah menawarkan fasilitas pajak berupa tax holiday atau pengurangan pajak penghasilan.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menuturkan, investasi yang dikeluarkan industri dalam negeri terbilang besar.
Disebutkan, belanja modal sektor tersebut dalam setahun bisa mencapai Rp150 triliun. Di antaranya, sistem jaringan serat optik dan kabel bawah laut.
Dijelaskan, kebutuhan dalam negeri yang besar tersebut sebagian banyak dipenuhi dari produk impor.
Oleh karena itu, memungkinkan untuk dikembangkan investasi baru.
‘’Seperti Prancis, Skandinavia, Jepang, Korea dan Cina potensi berinvestasi di sini. Contohnya, pembuatan radar,’’ ucapnya pekan lalu.
Adanya fasilitas pajak tersebut sekaligus untuk mengurangi penggunaan komponen impor. Serta, memperbanyak penggunaan produk buatan dalam negeri. ‘’Nantinya perusahaan yang mau inves di telekomunikasi mendapat insentif, salah satu syaratnya mereka minimal menginvestasikan senilai Rp1 triliun,’’ tutur Budi.
Kendati terus berupaya menarik investor asing, lanjut dia, sejumlah komponen produk telekomunikasi sudah diproduksi di dalam negeri. dicontohkan, seperti layar LCD dan keypad pada telepon genggam. Meski demikian, diakui produsen peralatan telekomunikasi merek global belum ada yang berinvestasi di dalam negeri.
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Didie Suwondo menuturkan, potensi bidang teknologi informasi dan komunikasi masih sangat besar.
Disebutkan, rata-rata pertumbuhan sektor tersebut per tahun mencapai 15-20 persen dan nilai bisnis pada tahun bisa menembus Rp350-400 triliun.
Diuraikan, pembangunan data center menjadi isu penting dalam pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Karena itu diyakini pembangunan data center menjadi tujuan investasi menarik bagi para investor.
‘’Adanya data center juga menjadi jaminan keamanan data bagi investor,’’ tuturnya.
Selain itu, investasi produk berteknologi tinggi bisa menaikkan produksi nasional. Apalagi, kebutuhan produk khusus tablet kian tinggi.
Dalam satu tahun bisa mencapai dua juta unit. Karena itu, memerlukan investasi lebih besar lagi.(res/kim/izl)