JAKARTA (RP) - Mantan petinju nasional Marangin Marbun tewas ditembak polisi karena berusaha merampas sepeda motor di Jalan KH Hasyim Asy’ari, Cipondoh, Tangerang. Polisi terpaksa melepaskan timah panas karena Marbun melawan.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Riad ketika dihubungi JPNN, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Riad mengatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (30/11) pukul 02.30 WIB.
Berdasar keterangan yang dikumpulkan dari para saksi dan korban kejadian saat itu, Riad menjelaskan bahwa Marbun yang berboncengan bersama adiknya, Barita Marbun, dengan sepeda motor tiba-tiba mencegat Marjaya, 25, yang sedang melintas di Jalan KH Hasyim Asy’ari. Setelah itu, korban yang seorang diri mengendarai Yamaha Mio miliknya tiba-tiba dipepet dan ditendang hingga tersungkur ke tengah jalan.
“Korban jatuh, lalu dipukul Marbun,” kata Riad kemarin.
Marjaya yang terdesak, lalu menjerit minta tolong yang ternyata didengar beberapa warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Mereka kemudian datang untuk melerai. Namun, bukannya menghentikan aksinya, Marbun justru semakin beringas. Dia berusaha melawan warga yang datang tersebut.
Untung, pada saat yang sama, jeritan Marjaya juga didengar satuan petugas yang kebetulan sedang berpatroli di sekitar TKP. “Korban terdengar petugas patroli menjerit rampok, rampok. Lalu, polisi mendatangi sumber suara,” ujar Riad.
Melihat kejadian tersebut, petugas melepaskan tembakan peringatan ke udara dua kali untuk meredakan keributan serta aksi Marbun. Namun, mantan raja kelas bantam nasional itu memang tidak kenal takut. Dia bersama Barita yang diboncengnya justru berusaha melawan petugas dengan menabrakkan motor yang dikendarainya ke arah petugas.
Mendapati aksi nekat Marbun tersebut, polisi melepaskan satu tembakan yang tepat mengenai lehernya. Tembakan itu langsung menghentikan aksi Marbun. “Dua kali tembakan tidak mempan, malah berbalik arah ke petugas. Lalu, satu tembakan tepat kena lehernya,” ucap Riad.
Melihat abangnya tersungkur, Barita langsung kabur dengan sepeda motor. Namun, petugas berhasil mengejar dan membawanya untuk diamankan di Polres Metro Tangerang Kota. Sementara itu, Marbun yang saat itu diketahui masih bernapas langsung dibawa ke RSUD Tangerang. Namun, ketika berada di rumah sakit, nyawa Marbun tidak tertolong.
“Marbun tewas saat di rumah sakit,” ucap dia. Riad mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami motif kedua pelaku. Berdasar keterangan yang dihimpun dari korban, saksi, dan pelaku, Marbun dan Barita berupaya merampas sepeda motor Marjaya.
“Kami masih dalami motif sebenarnya. Yang jelas, mereka tertangkap tangan saat sedang beraksi,” terang dia.
Riad mengatakan bahwa jasad Marbun masih diotopsi di kamar jenazah RSUD Tangerang. “Kita masih menunggu pihak keluarganya datang,” katanya kemarin. Selain itu, dia mengungkapkan, Marjaya yang menjadi korban aksi perampokan tersebut juga menjalani visum di RSUD Tangerang. “Memang ada luka saat jatuh dari motor,” imbuhnya. (dod/c10/kim)