Kadiskanlut Bengkalis Dikapak 5 Kali

Kriminal | Senin, 01 Juli 2013 - 09:08 WIB

Kadiskanlut Bengkalis Dikapak 5 Kali
Cak Dul (40, tengah) yang ikut merencanakan pembunuhan Kadiskanlut Bengkalis Ir Ahmad Ramli bersama tersangka Purwanto (25), di Mapolres Siak, Ahad (30/6/2013). Foto: Humas Polres Siak

Laporan ALFIADI dan EVI SURYATI, Siak dan Bengkalis

Motif dan detail aksi pembunuhan berencana yang dilakukan Purwanto (25) terhadap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Kadiskanlut) Bengkalis almarhum Ir Ahmad Ramli terus diungkap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pelaku disebutkan merencanakan aksi bersama saudaranya bernama Cak Dul (40) yang kemudian sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Polres Siak. Purwanto menghabisi nyawa korban dengan mengkapak bagian belakang korban sebanyak lima kali.

Dalam proses penyidikan yang dilakukan, Purwanto dalam memberikan keterangan memang selalu berubah-ubah. Sebelumnya, tersangka menyebutkan, kalau aksi pembunuhan itu melibatkan dua kawannya yang lain.

Tapi, keterangan terakhir perencanaan pembunuhan itu dilakukan bersama Cak Dul. Sedangkan, eksekusinya dilakukan tersangka sendiri. ‘’Purwanto ini profesinya tabib yang mengobati orang,’’ ujar Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono SIK, Ahad (30/6) di Siak.

Menurut Sugeng, Purwanto bersama Cak Dul datang dari Malang ke Bengkalis sebulan lalu, atas permintaan seseorang untuk mengobati penyakit.

Ia pun menyetujui, namun kecewa setelah pengobatan yang diberikan selesai, imbalan yang diterima tak sesuai yang dijanjikan.

Tak lama kemudian, staf almarhum (Ahmad Ramli) mengenalkan pelaku. Almarhum menghindap penyakit gatal-gatal di tangannya. Saat proses pengobatan, pelaku kecewa atas ucapan yang dikeluarkan almarhum. Lalu membuat pelaku dendam dan sakit hati.

Pelaku bersama Cak Dul menyusun rencana menghabisi korban, tapi tak di Bengkalis. Saat yang ditunggu pun tiba. Ia mendapat kabar kalau korban akan ke Pekanbaru.

Pelaku pun sudah menyiapkan rencana minta izin ikut bersama korban. Sementara Cak Dul tetap di Bengkalis. Tapi Cak Dul sempat menyerahkan sebilah kapak ke pelaku.

Saat di perjalanan dari Bengkalis-Pekanbaru, tepatnya di Desa Teluk Merempan, Kecamatan Mempura Siak, pelaku meminta korban berhenti. Ia izin ingin buang air kecil. Korban setuju dan ikut menyusul buang air kecil.

Pelaku lebih dulu buang air kecil. Setelah itu disusul korban. Saat itulah, pelaku kembali ke dalam mobil dan mengambil sebilah kapak yang sudah dipersiapkan.

Korban yang tengah buang air kecil dipukul dari belakang menggunakan bagian belakang kapak sebanyak lima kali. ‘’Bukan bagian kapak yang tajam, melainkan dibalikkan,’’ terang Kapolres.

Setelah korban tumbang dan diangap tewas, pelaku menggendong korban dan membuang ke kebun sawit milik warga. Kira-kira sejauh 50 meter dari pinggir jalan.

Setelah itu, pelaku membawa mobil korban untuk dijual. Naas menimpa pelaku, saat mobil Nissan X-Trail BM 1527 D itu dinaiki mengalami kecelakaan. Kira-kira 6 kilometer dari tempat lokasi pembunuhan. ‘’Pelaku tak pandai menyetir. Akhirnya mobil itu terbalik,’’ tambah Kapolres.

Menurut Kapolres, keterangan yang diberikan itu merupakan final dari keseluruhan yang disampaikan pelaku. Beda dengan keterangan sebelumnya, di mana pelaku diminta jadi supir korban, dan juga ada dua pelaku lainnya.

‘’Ekskusinya si Purwanto sendiri. Sementara perencanaannya berdua dengan Cak Dul. Keduanya bersama barang bukti sudah diamankan,’’ kata Kapolres. Pelaku dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati.

Pengakuan isebelumnya, dalam melakukan aksinya pelaku menghubungi dua orang rekannya untuk menunggu di tempat yang sudah dijanjikan dan dilewati oleh si korban. Sesampainya di tempat yang dijanjikan, dua orang rekannya sudah menunggu.

Lalu, nyawa korban lalu dihabisi dan mayat dibawa ke dalam kebun sawit, yang jaraknya 50 meter dari jalan besar. Kemudian dua pelaku menggunakan jasa travel menuju Bengkalis, sementara Purwanto membawa kendaraan korban dan terjadi kecelakaan.

‘’Keterangan itu sudah diklarifikasinya, saat anggota melakukan final penyidikan. Pelaku menjelaskan kejadian sebenarnya,’’ imbuh Kapolres.  

Di Bengkalis, nama Purwanto mendadak santer jadi pembicaraan masyarakat. Orang begitu penasaran kenapa ia bisa begitu dekat dengan Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis almarhum Ahmad Ramli.

Almarhum Ahmad Ramli mengenali Purwanto dari seorang mantan stafnya sewaktu menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, bernama Rakim.

Menurut pengakuan Rakim, Ahad (30/6), ia memperkenalkan tersangka dengan mantan bosnya karena sudah teruji bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Hal itu telah dibuktikannya sekeluarga, malah isterinya yang tidak bisa bangun bisa sembuh.

‘’Dia memang paten mengobati penyakit. Isteri, anak dan saya serta tetangga sudah pernah berobat dengan Pur ini. Alhamdulillah sembuh,’’ ujar Rakim.

Setelah melihat kehebatan Purwanto dalam mengobati berbagai macam penyakit ini, Rakim pun merekomendasikan kepada Ahmad Ramli. Apalagi mantan bosnya ini sudah lama mengeluhkan penyakit gatal-gatal di tangannya tidak sembuh-sembuh.

‘’Bapak selalu curhat kepada saya tentang penyakit gatal-gatal di tangan yang dideritanya. Beliau mengaku sudah berobat bertahun-tahun ke dokter, tapi tak juga sembuh. Makanya saya memperkenalkan Purwanto ini kepada Pak Ahmad Ramli,’’ ujar Rakim.(hpz) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook