PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sastra Riau lewat acara yang ditaja oleh Forum Lingkar Pena (FLP) lewat peluncuran buku antologi Riwayat Asap yang merangukum cerita pendek dan puisi dengan membentuk divisi sastra hijau akan semakin mewarnai sastra di Bumi Melayu.
Demikian diucapkan Bambang Kariyawan MPd selaku pembicara di acara talk show sastra hijau yang dilangsungkan di Pustaka Wilayah Soeman HS, Sabtu (31/10).
"Dalam ranah sastra, Riau memiliki difersivikasi perkembangan yang berbeda. Dan FLP merebut itu di tengah kondisi kabut asap. Dan peluncuran buku Riwayat Asap merupakan jalur yang tepat menyuarakan sastra hijau," katanya kepada Riaupos.co
Menurut pria kelahiran Tanjung Uban 9 Mei 1971 ini mengatakan, melalui sebuah tulisan akan memberi efek lebih kepada masyarakat dan mengubah banyak hal.
"Jika dibandingkan suatu event kecil, menulis lebih kekal dan efek dominonya sangat panjang karena dengan kita menulis generasi berikutnya akan mengetahui bahwa telah terjadi sebuah sejarah yang berhubungan dengan lingkungan," ungkapnya.
Terkahir diungkapkan guru yang mengajar di sekolah Cendana ini, perkembangan sastra di Riau sangat pesat dan positif karena Riau memiliki wadah yang menampung karya-karya penulis.
"Sastra Riau akan terus berkembang dari zaman Pujangga Raji Ali Haji hingga seterusnya," kata pemenang Anugerah Sagang kategori penelitian budaya tahun 2011 itu.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi