KOMUNITAS DOODLE ART PEKANBARU

Bangun Ekosistem untuk Pelaku Seni Doodle Art

Komunitas | Minggu, 24 Maret 2019 - 11:14 WIB

Bangun Ekosistem untuk Pelaku Seni Doodle Art

(RIAUPOS.CO) - Komunitas Doodle Art Pekanbaru atau yang lebih dikenal dengan sebutan DAP  ini, merupakan komunitas yang bergerak dibidang seni. Yang mana didalam komunitas ini sendiri  terdapat kegiatan seni doodle yang sedang diminati sekali di kalangan anak muda sampai ibu-ibu rumah tangga.

Identik dengan menggambar menggunakan spidol hitam dan warna monokrom, menjadikan seni doodle ini semakin menarik karena, permainan warna yang tidak banyak. Di dalam komunitas ini,  tidak hanya mengajarkan tentang doodle saja. Namun juga berbagi ilmu tentang teknik seperti doodle Kawaii, mandala, Zentangle, Lettering, Typography, dan lain lain. Hal tersebut bertujuan agar dapat merangkul semua kalangan pecinta seni yang mempunyai varian seni yang beragam.

Berdiri sejak 2 Oktober 2016 lalu, komunitas ini awalnya dibentuk dari dunia maya atau sosial media Instagram. Dari sanalah berbagai kalangan pecinta seni doodle berkumpul. Sehingga, membentuk suatu komunitas seni doodle untuk wilayah Pekanbaru. DAP ini diikuti para pelajar, mulai dari tingkat SMP hingga ibu rumah tangga.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘‘Untuk kegiatannya sendiri, DAP  selalu mengadakan Pen Meet Up yang dilakukan secara rutin, tiap pekannya. Tentunya, dalam kegiatan Meet Up tersebut ada rutinitas gambar bareng. Rutinitas yang berhubungan dengan doodle tentunya. Selain Meet Up, DAP juga sering mengikuti kegiatan diluar komunitas. Seperti pameran karya, talkshow di Mall dan kampus serta menghadiri undangan di beberapa radio di Pekanbaru. Bukan hanya itu, DAP  juga ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas lainnya, seperti kegiatan mural bareng, kegiatan amal dan kegiatan sosial lainnya,’’ ujar Candra selaku member di komunitas ini.

Di bidang prestasi, komunitas ini tidak ketinggalan. DAP pernah  menjadi perwakilan untuk melukis Doodle Art di kantor Puspiptek, Jakarta yang dinaungi langsung oleh Kemenristekdikti. Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan sendiri bagi DAP . Dan kabarnya, dalam waktu dekat ini DAP  juga akan hadir di kampus-kampus yang ada di Pekanbaru. Guna terus menginspirasi generasi muda dan berbagi ilmu pastinya.

Komunitas ini sendiri, sangat welcome dengan teman-teman yang ingin bergabung. Candra s mengatakan, jika ada yan tidak mahir sama sekali dalam melukis doodle, maka team dari DAP akan mengajarkan teman teman hingga mahir. “Kami sangat welcome untuk yang mau join, kami malah senang bagi teman teman yang tidak bisa doodle. Disini kami akan mengajarkan teknik doodle dari pemula sampai expert,”  imbuhnya.  

Candra juga menambahkan, bahwa bagi anak muda yang ingin bergabung dalam komunitas ini, DAP tidak membatasi umur dan status tentunya. Namun , DAP punya rules untuk teman-teman yang ingin bergabung. Rulesnya yaitu membuat karya gambar dalam waktu tiga hari minimal tiga karya dengan genre apa saja. Dan untuk pemilihannya, pihak dari DAP sendiri akan mengupload karya yang sudah dikirimkan ke instagram dan mereview karya yang sudah dikirimkan.

“Kalau untuk umur sih nggak ada batasan. Hanya saja, kami ada rules bagi teman teman yang ingin bergabung di DAP,’’ terangnya. Candra  juga berharap agar komunitas ini terus berkembang dan bisa lebih banyak lagi merangkul para pecinta seni doodle dari berbagai daerah.  Kemudian, DAP dapat menginspirasi para generasi muda untuk selalu kreatif. Sehingga seni doodle banyak dikenal dan diminati para generasi muda.(h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook