PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Maraknya propaganda tentang Lesbian Gay Biseksual dan Tarnsgender membuat para orang tua di Indonesia resah.Perilaku penyimpangan seksual ini harus diketahui gejala dan pencegahannya agar tidak menjadi pengaruh negatif kepada anak yang masih polos dan rentan terpengaruh.
Peduli akan bahaya LGBT yang mengancam generasi penerus bangsa sekolah juara Pekanbaru yang terdiri dari SD dan SMP Juara menggelar parenting school di Masjid Baitul Makmur komplek SD Juara Pekanbaru, Selasa (22/2/2016).
Kegiatan gabungan ini mengangkat tema "Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak" dengan penjurusan materi "Cegah anak Menjadi LGBT”. Panitia menghadirkan narasumber dari Jakarta yang berkompeten dibidangnya. Yakni Kak Sinyo (Founder Peduli Sahabat) dan Kak Kusuma (Pengurus Pusat Peduli Sahabat)/( www.pedulisahabat.org ).
Lantunan tasmi" (hafalan quran)surat Annaba menandai seminar seru ini.Kemudian dilanjutkan kata sambutan dari Kepala Sekolah SD dan SMP Juara.Ratusan orang tua dari SD dan SMP Juara tampak sangat antusias menyimak materi yang disampaikan.
Dari penyampaian yang dipaparkan pemateri ternyata selama ini tanpa disadari orang tua sudah melakukan kesalahan fatal dalam mendidik anak yang menjerumuskan anak pada prilaku penyimpangan seksual. Diantara kesalahan orang tua dalam mendidik anak adalah memberikan perlindungan yang berlebihan terhadap anak laki-laki.
Seminar parenting yang berlangsung selama tiga jam ini pun semakin interaktif saat masuk sesi tanya jawab.Mulai dari bagaimana menyikapi anak laki-laki yang sangat lengket dengan ibunya, prilakunya kadang seperti perempuan, saat lain bisa normal seperti laki-laki.
Lalu pertanyaan tentang bagaimana menghilangkan jejak trauma masa kecil pada anak, anak pernah dan sering melihat orang tua melakukan tindak kekerasan antar suami istri.
Dan terakhir orang tua bertanya tentang tindakan benar atau tidaknya mengurung anak laki-lakinya di rumah sebagai cara melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual orang dewasa di luar rumah.
Sayang kegiatan yang seru ini akhirnya tepat pukul 11.00 WIB berakhir.Namun para peserta tampak puas mendapatkan pencerahan dan wawasan baru untuk melindungi anak dari pengaruh LGBT.
Editor: Yudi Waldi