INHIL(RIAUPOS.CO) - Keberadaan terorisme tak hanya menimbulkan kerugian secara material, melainkan juga menimbulkan saling mencurigai dan permusuhan satu sama dengan yang lainnya.
‘’Serta menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat. Artinya teroris telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara kita,” kata Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, saat menghadiri diskusi panel pencegahan paham radikal, Kamis (19/7).
Kalangan generasi muda menjadi sasaran dan target propaganda dan rekruitmen kelompok teroris seperti ISIS. Faktanya, sudah banyak anak muda dari pelajar hingga mahasiswa dari berbagai negara lebih memilih meninggalkan negaranya untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Oleh karena itu, Bupati Inhil mengajak para peserta diskusi panel dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah paham radikal. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah penyuluhan atau sosialisasi kepada seluruh komponen bangsa agar terhindar dari paham terorisme dan radikalisme.
‘’Radikalisme dan terorisme yang merupakan isu aktual dan telah menjadi problematika bangsa, perlu dikaji, dirumuskan dan dicarikan solusi secara arif dan bijaksana,” sebutnya.
Dikatakan Bupati Inhil, dengan kuatnya komitmen pribadi, komitmen organisasi serta komitmen institusi, diyakininya dapat mencegah masuknya paham-paham dan menangkal isu terorisme di Indonesia, khususnya Inhil.
Karena terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa ditolerir, tindakan yang tidak berperikemanusiaan, jauh dari peradaban manusia modern bahkan kebudayaan yang merusak ketenteraman sosial. Serta dapat menghambat keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat dan peningkatan dan pembangunan di bidang ekonomi.
‘’Pengalaman bangsa kita menangani masalah terorisme baik pada tahap penangkalan, pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme di berbagai daerah merupakan modal yang sangat berharga bagi segenap komponen bangsa,” sambungnya.
Pengetahuan mengenai terorisme baik mengenai bentuk aksi, rekruitmen pelaku, organisasi dan jaringan serta modus operandinya akan mempermudah partisipasi masyarakat dalam menutup ruang gerak serta pencegahan aksi tersebut.
Karena itulah, peringatan Hari Bakti Adhyaksa merupakan momentum pewarisan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme bagi semuanya untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI. Disana terdapat estafet tanggungjawab historis yang harus dilanjutkan untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan.
Sebagai mana saat ini banyak sekali isu-isu tentang terorisme, radikalisme yang berkembang. Bukan saja di Indonesia, tetapi sudah menjadi isu internasional. Hampir seluruh negara di belahan dunia yang dihantui oleh isu tersebut.(adv)