Granat Klaim Narkoba Mengkhawatirkan

Komunitas | Selasa, 04 Desember 2018 - 09:30 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Peredaran narkoba di Riau kian mengkhawatirkan. Bahkan, dari hasil investigasi Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Riau, tak ada satupun wilayah rukun tetangga (RT) di Riau yang bebas narkoba.

Ketua DPD Granat Riau, Fredi Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi di lapangan. Investigasi dilakukan oleh perwakilan Granat di kabupaten/kota di Riau. Hasilnya, peredaran narkoba memang mengkhawatirkan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bahkan dia berani mengklaim, bahwa tak ada satupun wilayah administrasi terendah ataupun RT di Riau yang bebas narkoba. “Itu hasil laporan kita di lapangan. Investigasi dilakukan oleh kawan-kawan di kabupaten/kota,” katanya saat penandatanganan MoU dengan Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Riau, Senin (2/12).

Tak hanya itu kata dia, peredaran narkoba yang paling banyak itu berada di tempat-tempat hiburan di Pekanbaru. Mereka juga telah melakukan investigasi terkait itu. “Tak satupun tempat hiburan yang bebas narkoba,” ujarnya.

Dia juga tak menampik bahwa juga ada peredaran narkoba di Lapas.

Dia menjelaskan, pengguna narkoba yang paling banyak dari kalangan muda. “Anak muda beranggapan, tidak gaul kalau tak pakai narkoba. Kalau anggapan seperti itu, maka generasi akan hancur. Kita harus bersama-sama untuk menyelamatkan generasi muda ini,” ujar Fredi.

Riau kata dia, menjadi daerah perlintasan narkoba. Sebab, Riau bertetangga langsung dengan Malaysia. Menurutnya, rata-rata narkoba itu masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus.

“Oleh karena itu, kami harapkan pemerintah untuk meningkatkan tindakan represif. Kalau kami, hanya mampu melakukan upaya-upaya preventif atau pencegahan melalui sosialisasi-sosialisasi,” katanya.

Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad menyebut, narkoba sudah menyerang pelajar dan mahasiswa di Riau. Kata dia, peredaran narkoba tidak hanya berada di kota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke pelosok Riau.

“Pengguna narkoba bahkan sudah ada di kebun-kebun sawit. Tentu kita sangat prihatin dengan kondisi ini,” katanya.

Menurutnya, Provinsi Riau merupakan kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Hal ini, tentu sangat rawan bagi peredaran gelap zat terlarang tersebut.

“Pintu masuk berada di kawasan pesisir di Rohil, Dumai. Bukan kilogram lagi (narkoba) yang masuk, sudah berton. Daerah pesisir lebih mudah untuk disusupi narkoba karena banyak pelabuhan-pelabuhan kecil,” ujarnya.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook