(RIAUPOS.CO) -- Netizen ramai di media sosial ikut peduli dengan isu kesehatan global penyebaran virus corona. Hal itu membuat semua informasi juga harus disaring dengan benar.
Dalam sebuah diskusi terkait virus corona, para ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yakni Dokter Spesialis Mikrobiologi dr Fera Ibrahim SpMK(K) MSc PhD dan Dokter Spesialis Paru dr. Erlina Burhan, SpP(K), MSc PhD meluruskan sejumlah informasi yang keliru di masyarakat.
Misalnya kabar sudah ada vaksin virus corona. Faktanya, virus novel coronavirus atau virus corona adalah virus jenis baru yang ditemukan pada Desember 2019. Sehingga para ahli atau peneliti belum menemukan vaksinnya. Perlu waktu panjang untuk membuat vaksinnya.
Kabar obat anti HIV bisa sembuhkan virus corona. Menurut dr Fera, obat anti virus itu memutus rantai pada proses replikasinya. Berbeda juga proses replikasi virus Korona dengan HIV. Sebab menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh virus adalah Self Limiting Disease. Artinya, seseorang akan sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuhnya kuat.
Kabar Satu Kali Kontak Langsung Tertular. Penularan Coronavirus adalah jika kontak dengan pasien dari jarak dekat misalnya 1 meter. Lalu kontak intensif berulang-ulang. "Kecil kemungkinan sekali kontak dengan pasien terjangkit atau tertular. Kalau kejadian berarti apes" kata dr. Erlina sambil tertawa.
Maka jika dikatakan sudah sembuh apabila sudah diperiksa dahaknya 2 kali dan hasilnya negatif. Dan tak ada kaitannya dengan penularan dengan mengonsumsi makanan dari Cina.
Kabar Virus Korona Bisa Menular Lewat Tatapan Mata. Menurut dr. Erlina, virus tak bisa tertular dari tatapan mata. Tapi, dari kontak cairan bersin dan batuk.
Kabar pakai masker bisa dibalik. Beredar di media sosial bahwa cara pakai masker yang benar adalah dengan cara dibalik dengan warna tua ada di dalam dan warna muda di bagian luar. Menurut dr Erlina lapisan depan berfungsi sebagai waterproof atau anti air, sedangkan bagian dalam masker untuk menyerap cairan.
Menurutnya, ajaran penggunaan masker yang dibalik itu salah kaprah dan tidak untuk ditiru.***
FAKTA
Hoaks seputar virus corona terus bermunculan, termasuk adanya obat bagi penderita virus corona, pakai masker di balik, obat AIDS bisa digunakan untuk orang tarinfeksi virus corona dan lainnya. Ternyata tidak benar.(jpg)