145 Anak Diimunisasi Ulang

Kesehatan | Kamis, 29 November 2018 - 12:30 WIB

145 Anak Diimunisasi Ulang
imunisasi ulang: Sejumlah anak mengikuti imunisasi ulang di Kecamatan Tampan, Rabu (28/11/2018). soleh saputra/riau pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mulai melakukan imunisasi ulang di Kecamatan Tampan secara bertahap. Hingga saat ini, sudah 145 anak yang diimunisasi ulang untuk mencegah penyakit difteri yang sempat memakan korban di kecamatan tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru Gustiyanti mengatakan, sebanyak 145 anak yang diimunisasi tersebut tersebar di 10 RW di Kecamatan Tampan. Pada RW lainnya, juga akan terus dilakukan pemberian imunisasi ulang secara bertahap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Imunisasi ulang di Kecamatan Tampan untuk mencegah difteri tersebut sudah kami lakukan sejak Ahad (26/11) lalu bersama pihak puskesmas setempat. Kegiatan ini akan terus kami lakukan hingga seluruh anak di sana sudah diberikan imunisasi ulang secara keseluruhan,” katanya.

Untuk imunisasi ulang selanjutnya sebut Gustiyanti, akan dilaksanakan pada 2 dan 9 Desember mendatang di 21 RW. Untuk itu, pihaknya berharap para orang tua dapat mendukung program imunisasi ulang ini yang bertujuan untuk menjaga kesehatan anak dan terhindar dari penyakit yang membahayakan.

“Alhamdulillah hingga saat ini respon masyarakat cukup baik dalam menyambut pemberian imunisasi ulang tersebut. Karena sebelumnya kami juga sudah menggandeng pihak kelurahan dalam melakukan sosialisasi pemberian imunisasi ulang tersebut,” sebutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia enam tahun yang tinggal di Kecamatan Tampan meninggal dunia diduga karena terkena penyakit difteri. Difteri sendiri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium.

Diketahuinya ada anak-anak yang meninggal diduga karena terkena penyakit difteri tersebut setelah pihaknya mendapatkan laporan dari RSUD Arifin Achmad. Menurut informasi tersebut, sang anak meninggal pada 6 Oktober lalu. Sesuai prosedur yang ada di Dinas Kesehatan, apabila ada kasus difteri apalagi menyebapkan meninggal dunia, kejadian tersebut termasuk kejadian luar biasa.(ade)

(Laporan SOLEH SAPUTRA, Kota)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook