Menelisik sebuah tayangan di netflix, tentang masyarakat “Centenarian” yaitu masyarakat berumur panjang yang rata-rata memiliki usia di atas 100 tahun. Ada banyak berita tentang masyarakat centenarian di berbagai belahan dunia. Film ini menarik untuk disimak karena penonton dapat melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat centenarian. Dan Buettner, penulis sekaligus presenternya mempelajari selama 20 tahun di enam tempat dengan berbagai kondisi alam, berbagai kondisi budaya, sosial dan ekonomi.
Masyarakat moderen katakanlah masyarakat dengan gaya hidup serba praktis, hidangan cepat saji seperti di negara adi daya, Amerika Serikat (USA). Jutaan dollar di habiskan hanya untuk pergi kepusat kebugaran, suplemen, makanan minuman praktis kesehatan, namun tetap saja rata-rata harapan hidup tetap lebih rendah dari pada daerah zona biru yang di kupas dalam film live to 100 : Secrets of the blue zone.
Ada variasi dari berbagai daerah yang di kupas, namun pada dasarnya banyak persamaan. Diantaranya, sikap religius, komunikasi sosial, memanfaat langsung sumber daya alam, menggunakan fungsi semua anggota tubuh, hidup gembira bertujuan dan tidak tergesa-gesa.
Karena menarik dan bermanfaat untuk kita semua, penulis akan meringkas hal-hal penting di berbagai daerah zona biru dan tambahan dari berbagai sumber lain.
1. Okinawa, Jepang
Okinawa salah satu pulau di bagian selatan Jepang yang dalam perang dunia ke-2, sangat menderita akibat perang. Di Okinawa kasus diabetes dan penyakit jantung rendah dan banyak penduduk yang berusia di atas 100 tahun. Kaum centenarian tersebut hidup semangat bahagia, saling mengunjungi, di setiap rumah dengan mudah di temukan warga berusia sekitar 100 tahun maupun lebih. Salah seorang warga mengemukakan rahasianya, hidup santai, jangan mudah kesal dan mudah memaafkan.
MOAI adalah bentuk interaksi sosial, saling mengunjungi, saling memberi perhatian dan juga saling membantu dalam bidang ekonomi, semacam tabungan bersama bila ada yang memerlukan, setiap orang merasa aman, merasa tentram di lindungi oleh komunitas sosial, saling bertanya kondisi dan saling menyapa. Ada saat mereka berkumpul, menari, main musik tradisional dan permainan rakyat, riang gembira dan membakar kalori.
Ikigai
Ikigai adalah nilai yang di anut masyarakat Okinawa, yang bermaksud “hidup bertujuan” semacam misi, bisa dari hobi, keterampilan atau apapun yang ingin mereka capai sebagai eksistensi hidup di dunia untuk disumbangkan kepada orang banyak, hidup berarti. Itu yang membuat orang Okinawa semangat bangun pagi bekerja keras sampai siang, istirahat untuk sore dan malam harinya berkumpul bersama keluarga, biasanya keluarga lebih luas.
Hal ini berbeda dengan masyarakat USA yang cenderung kesepian di hari tua. Secara statistik dikatakan, kesepian mengurangi harapan hidup sampai 15 tahun, memasukkan orang tua ke panti jompo mengurangi harapan hidup sampai 6 tahun. Konsep panti jompo tidak di kenal di Okinawa, karena walaupun di panti jompo diharapkan orang tua berinteraksi dengan sesama usia, tetap berbeda “tua” di tengah keluarga dan karib kerabat. Orang Okinawa percaya kehadiran orang tua di rumah “ menenangkan” membuat hasil kerja meningkat dan mempersatukan keluarga.
Makanan dan minuman
Orang okinawa memanfaatkan hasil alam sebagai makanan terutama di desa. Walaupun di kota sudah mulai tumbuh makanan cepat saji yang cukup mengkhwatirkan dalam mempengaruhi budaya baik cara makan masyarakat Okinawa. Orang okinawa sangat sedikit makan protein hewani, kebiasaan mereka makan ubi ungu sekitar 70 persen sumber karbohidrat dan hanya 11 persen dari beras. Masyarakat banyak makan apa yang tumbuh di alam, rumput laut, daun murbei, pare dan kedelai, dalam bentuk berbagai makanan terutama tahu.
Mereka makan dari yang di sediakan alam, banyak mengandung anti oksidan mencegah penyakit metabolik seperti diabetes, stroke, penyakit jantung dan dimensia. Bila dibandingkan dengan masyarakat USA yang 73 persen masyarakatnya kelebihan berat badan dengan kalori perhari lebih dari 3.500 kalori, melebihi anjuran FDA 2.000 kalori perhari. Bila dilihat porsi makan orang Okinawa seringnya dalam porsi besar, kelihatannya “rakus” namun rendah kalori, padat nutrisi dan lama dikunyah untuk dihabiskan karena umumnya dalam bentuk padat. Berbeda dengan makanan cepat saji di USA yang bisa dihabiskan dalam 2-3 menit.
Di banyak negara dalam kehidupan serba cepat, makan juga serba cepat, makan cepat, kalori tinggi. Di okinawa makan adalah suatu acara sendiri, seringkali bersama keluarga dan mereka mengucapkan hara hachi busebelum makan. Yang artinya delapan persepuluh, maksudnya makan maksimal 80 persen isi perut, berhenti sebelum kenyang sekali.
Keseimbangan (Balance)
Dalam kehidupan sehari hari masyarakat Okinawa benar benar menggunakan fungsi tubuh alami, rumah-rumah di Jepang jarang yang memiliki sofa. Mereka lebih cendrung duduk di lantai, duduk berdiri bisa sampai 30 kali sehari, berkebun, berjalan, menari dan semua aktifitas tubuh lainnya. Dibandingkan masyarakat USA, dalam aktifitas terasa sangat kontras. Di USA tubuh dimanjakan mulai bangun pagi, berkendaraan, naik lift, berjam-jam di depan televisi, duduk di sofa sehingga keseimbangan tubuh tidak baik. Dikatakan cukup tinggi kasus kematian atau kecelakaan terjadi kerena orang terjatuh, karena tubuh tidak seimbang.
Jadi bila di simpulkan, masyarakat Okinawa :
- Makan makanan sehat dari alam (medicine food)
- Rendah kalori padat nutrisi
- Hara hachi bu
- Keseimbangan tubuh terjaga (balance)
2. Sardenia, Italia
Salah seorang peneliti di tahun 1999 melaporkan tentang masyarakat di Desa Baumen, Sardinia, Italia masyarakat dengan usia panjang rata-rata lebih dari 100 tahun. Desa Baumen terletak di pegunungan dengan ketinggian lebih dari 700 meter. Desa dengan jalan menanjak dan menurun, setiap hari warga jalan menanjak dan melewati lebih dari 30 tangga untuk naik kerumah. Aktifitas ini di katakan menjadi prediktor utama untuk kesehatan masyarakat.
Makanan dan Minuman
Makanan warga berupa kentang dan keju. Roti dibuat rumahan, berupa karbohidrat sehat, karbohidrat komplek yang lama dicerna. Makanan yang terkenal adalah sourdough, roti yang diolah dengan ragi dan bakteri sehat lactobasilus. Seperti Okinawa mereka makan berbagai sayuran dari kebun yang padat nutrisi.
Koping aktif
Masyarakat Sardinia, mulai subuh aktif bekerja, memerah susu, berjalan mengembala ternak. Istirahat sejenak tidur siang hari dan kembali sore hari berkumpul berama teman teman dan keluarga sambil menikmati anggur, “ngobrol” dan musik, intinya tidak stres dalam menjalankan hidup.
Orang tua di Sardinia seperti halnya di Okinawa. Tidak di masukkan ke panti jompo, orang tua dirawat keluarga. Masyarakat juga religius dan penuh harapan.
Bila disimpulkan masyarakat centerian di Sardinia Italia :
- Aktifitas fisik harian
- Naik tangga
- Karbohidrat kompleks sehat
- Makan makanan alam
- Berkumpul
- Kerja aktif menyenangkan
- Orang tua hidup bersama keluarga dan kerabat
3. Loma Linda, California
Bukan hanya di daerah terpencil, daerah zona biru ternyata ada di USA Loma Linda California. Disini di temukan masyarakat centenarian berumur panjang, yang tergabung dalam komunitas gereja Advend hari ke-7. Masyarakat gereja aktif berolahraga dalam komunitas, membuat berbagai kegitaan sosial, seperti memberikan makanan masyarakat, mengunjungi orang sakit, menjadi “volunteer “ dalam berbagai kegiatan amal.
Komunitas juga suka berkebun, mengkonsumsi buah dan sayuran hasil sendiri, banyak yang vegetarian dan mengutamakan diet nabati. Masyarakat nya religius di akhir Minggu waktunya beristirahat dengan melakukan aktifitas menyenangkan bersama keluarga dan kerabat. Pasangan orang tua terlihat “mesra” menikmati jatuh cinta lagi di hari tua dan menghabiskan waktu dalam kegiatan bersama, kuncinya hubungan partnership yang baik.
Bila di simpulkan untuk masyarakat Loma Linda California :
- Aktifitas dalam komunitas, olah raga mau pun kegiatan amal
- Kegiatan berkebun dan mengkomsumsi hasil kebun sendiri
- Masyarakat religius
- Hubungan antara keluarga dan kerabat
- Kemesraan dengan partnership di hari tua.
4. Ikaria, Yunani
Ikaria sebuah desa di Yunani sejak dahulu terkenal dengan masyarakat berusia panjang. Tidak di temukan kasus demensia dan kasus penyakit jantung yang rendah. Apa rahasianya? Hampir sama dengan masyarakat Sardinia, Italia, mereka makan roti buatan sendiri, karbohidrat komplek disebut sourdough, banyak rempah tumbuhan herbal, termasuk teh herbal. Rasa manis di ambil dari madu asli yang tidak dimasak atau dipanaskan.
Madu mereka penuh zat gizi karena berasal dari berbagai tanaman yang dihisap lebah. Jadi penting sekali menjaga kekayaan hutan dengan beraneka ragam tumbuhan untuk menghasilkan madu yang baik. Masyarakat umumnya menanam anggur yang diolah secara tradisonal, minum anggur adalah salah satu hal yang memberikan kesehatan pada masyarakat. Anggur diolah secara tradisional asli tanpa campuran bahan lain. Masyarakat senang berkumpul, bernyanyi, menari bersama keluarga dan kerabat, kadang bisa menari dalam 1 sampai 2 jam, tertawa gembira.
Sepenggal cerita kisah nyata, keluarga turunan Yunani tinggal di Amerika. Dalam kesuksesan ekonomi dan hidup seperti masyarakat di USA, ternyata sang suami di diagnosis menderita kanker paru. Dalam keputusasaan akan hidup tidak lama lagi, mereka memutuskan untuk pulang ke Yunani yang pada dasarnya untuk meninggal dunia di kampung. Sesampai di kampung , keluarga itu mengisi hari dengan berkebun anggur, walau tidak yakin masih bisa hidup lama, keluarga itu “senang” dalam aktifitas barunya berkebun anggur. Ada tujuan aktifitas harian menyaksikan bulir-bulir anggur berbuah dan masak. Hari berlalu, sang suami tampak sehat dan terus hidup sampai 102 tahun. Sewaktu ditanya wartawan apa rahasianya, sambil bercanda sang suami bilang “saya mungkin lupa kembali untuk mati”. Hal ini sama dengan konsep ikigai di Okinawa, bangun pagi gembira semangat untuk tujuan yang jelas.
Bila di simpulkan nilai-nilai dari desa di Yunani :
- Makan karbohidrat kompleks buatan sendiri
- Makan alami dari rempah dan herbal
- Madu alami yang sehat tanpa gula pasir
- Minum anggur alami di olah sendiri
- Kegiatan kumnitas keluarga dan kerabat, bernyanyi, menari dan tertawa
- Hidup bertujuan dalam kegiatan sehari hari
5. Nicoya, Costarika
Sebuah desa bernama Nicoya di Negara Costarika, Amerika Selatan, juga ditemukan banyak centenarian, orang berusia panjang lebih dari 100 tahun. Hal ini berbeda dengan negara tetangga, Nikaragua dan Panama. Bila orang menyangka kesehatan yang baik bisa didapat dari negara kaya, terbutkti tidak. Nikaragua bukan negara kaya. Masyarakat Nicoya hidup terpencil, dan biasa hidup tanpa mengenal obat. Film ini memperlihatkan seorang laki-laki berusia 100 tahun yang aktif berkuda seperti anak muda, dengan gigi masih lengkap. Ciri-ciri masyarakat disana, aktif mulai subuh, bekerja keras selama 4-6 jam lalu istirahat siang dan sore harinya bergembira berkumpul bersama keluarga. Masakan dibuat sendiri, ada yang disebut tortila, yang dibuat dengan ditumbuk dan digiling. Ada makanan yang di sebut “three sister” merupakan konsumsi masyarakat turun menurun. Yaitu campuran kacang, labu dan jagung. Mereka makan secukupnya tidak berlebihan. Bangun pagi, kerja dalam beberapa jam, istirahat tidur siang dan bersantai di sore hari, tidak ada istilah lembur bekerja. Seperti halnya di beberapa daerah zona biru lain, komunitas sosial sangat penting di sana. Pembiayaan kesehatan hanya 1/10 pembiayaan bila di bandingkan negara USA, namun efektif efisien.
Sementara negara lain banyak menghamburkan uang untuk pengobatan, obat dan suplemen, di costarika, program pemerintah untuk promotif preventif berjalan sangat baik. Pemerintah memastikan anak dalam usia pertumbuhan mendapatkan sumber proten yang cukup, untuk anak tumbuh sehat mencegah “stunting”.
Upaya ini dikelola oleh balai kesehatan seperti halnya puskesmas, untuk kesekolah atau aktifitas anak anak, berupa makanan tambahan protein. Program preventif promotif berjalan baik, di mana setiap anggota masyarakat terkawal kesehatannya, pemerintah menyiapkan untuk 4000 orang anggota masyarakt satu tim kesehatan yang mengetahui dan menjaga kesehatan anggota masyarkat orang perorang.
Bila disarikan hal hal yang membuat Desa Nicoya Costarika banayak yang berumur panjang:
- Aktif berkerja pada pagi hari
- istirahat siang
- santai sore dalam komunitas sosial
- mengkonsumsi karbohidrat komplek , sayuran dan makanan alami
- program kesehatan pemerintah dalam hal promotif preventif berjalan baik
6. Singapura
Setelah berbicara dari berbagai negara zona biru, di mana kebiasaan hidup sehat sudah tertanam sejak lama dan menjadi nilai budaya masyarkatnya. Ada yang menyangka ini karena pengaruh “gen”, itu pengaruh genetik yg di bawa di setiap sel tubuh. Sebenarnya genetik juga terbentuk dari perjalanan panjang berbagai faktor, terutama faktor lingkungan.
Untuk model lain, adalah negara Singapura, sebuah negara dengan tingkat kesehatan tinggi. Semua ini di capai dalam waktu singkat. Pada tahun 1950 angka harapan hidup masyarakat Singapura naik dari 50 tahun dan mencapai 84 tahun pada tahun 2019, kenaikan signifikan dalam 70 tahun, pencapaian yang luar biasa.
Singapura sangat berkomitmen untuk kesehatan, segala hal yg bisa merusak kesehatan masyarakat di singkirkan, narkoba misalnya, sangat di larang dengan ancaman hukuman berat. Gula pasir dari minuman bersoda diatur sampai maksimal 11 persen dalam minuman yg di perbolehkan , dimana di banyak negara tidak di atur. Masyarakat di dorong makan nasi merah di banding nasi putih, pusat jajanan di atur menyediakan makanan sehat dan mendorong masyarkaat untuk memilih makanan sehat dan memberikan informasi yang cukup untuk itu.
Lingkungan hidup di jaga dari polusi udara, hanya 10 persen masyarkaat yang memiliki mobil oleh karena diatur mahalnya harga mobil dan mahal dalam biaya perizinan. Namun masyarkat “di senangkan” dalam transportasi, dalam titik mana saja di singapura dalam 10 menit bisa mendapatkan transportasi yg nyaman. 10 menit berjalan membuat masyarkat bergerak sebelum menemukan transportasi umum.
Banyak sekali fasilitas umum yang menyediakan ruang terbuka untuk olahraga, tata kota di kelola di atur untuk memberi ruang masyarkaat bergrrak dan berolahraga secara gratis, sehingga komunitas orang tua di ruang terbuka berolahraga banyak sekali, di samping penting sekali menjaga kesegaran udara penuh oksigen dengan tata tumbuh tumbuhan yang tertata indah.
Perumahan masyarakat di buat berlapis, di mana orantua di lantai atas dengan ruang terbuka untuk aktifitas olahraga penuh tumbuhan hijau segar. Di lantai 2 dengan mudah di temukan pusat medis yang melayani kesehatan masyarakat. Pada lantai dasar terdapat “ Mal” menyediakan berbagai hal termasuk ruang untuk silaturahmi dengan keluarga dan teman teman. Pelayanan kesehatan sangat baik di singapura, banyak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan berkelas internasional, menangani pasien dari berbagai negara di dunia.
Yang menarik adalah program kedekatan keluarga yang di canangkan pemerintah, di mana orang tua tidak di masukkan ke panti jompo, namun di dorong untuk tinggal bersama.anak cucu atau bertetangga, pemerintah memberikan subsidi untuk hal ini. Ini program yang saling menguntungakan, keluarga bisa memantau kesehatan orang tua dan sebaliknya orang tua bisa ikut membimbing serta menemani cucu sewaktu bapak dan ibu nya bekerja.
Pada contoh Singapura ini, terbukti bahwa kota dan perilaku sehat bisa di “ciptakan”. Perilaku sehat dari berbagai daerah zona biru bisa di sesuai kan dengan kearifan lokal masyarakat dan komitmen pemerintah untuk merealisasikannya. Di akhir film, di perlihatkan “uji coba” rekayasa kota dan perilaku sehat di berbagai kota di USA dengan hasil perbaikan indikator kesehatan yang signifikan.
Tulisan ini hanya merujuk beberapa negara sebagai contoh daerah zona biru, penulis yakin dan melihat ada banyak perilaku sehat masyarakat Indonesia dari berbagai daerah yg harus di “munculkan” kembali dalam melawan perilaku masyarakat yang terpengaruh gaya hidup dan makanan dan minuman cepat saji yg bisa lihat lihat ada di mana mana di perkotaan dan mulai masuk ke pedesaan. Indonesia kaya akan flora fauna, makanan dari tumbuhan dan hewan. Bagaimana upaya menjaga lingkungan sehat, tidak ada asap, ruang terbuka sehat, membuat ruang aktifitas olahraga dan bermain, mengawal kesehatan anak sekolah, remaja dan orang tua, terutama perhatian pada pelayanan kesehatan promotif preventif. Pekanbaru misal nya dan beberapa kota di Riau, di Indonesia akan sangat mungkin di rekayasa positif untuk menjadi kota atau desa sehat.
Ada baiknya bila makanan dan minuman sehat tradisonal juga merupakan makanan pilihan di Mal, tempat pertemuan, lalu mengganti kue-kue tinggi karbohidrat dengan kacang, ubi rebus dan berbagai makanan sehat alami lainnya dalam pertemuan dan rapat-rapat.***
dr Zul Asdi Spb Mkes, Dokter Spesialis Bedah RS Awal Bros Pekanbaru