PEKANBARU (RP)- Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap segala bentuk gigitan yang dilakukan hewan peliharaan. Apalagi bagi hewan yang notabene menjadi perantara rabies.
Hingga 24 Oktober 2012 lalu, sebanyak 176 kasus rabies menyerang Riau. Kampar, Pekanbaru, dan Dumai masih menjadi daerah-daerah kasus gigitan rabies yang paling tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
Ini diungkapkan Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, drh Srimulyati menjawab Riau Pos, kemarin di Pekanbaru.
Dikatakannya, dari 176 kasus rabies yang terjadi, Kampar menduduki posisi teratas kasus rabies dengan 103 kasus. Selanjutnya Kota Pekanbaru dengan 28 kasus, Dumai 27 kasus, Siak 11 kasus, Inhil 2 kasus, Bengkalis 2 kasus, Pelalawan 2 kasus, dan Rohul 1 kasus. Sementara Rohil, Kuansing dan Meranti masih belum ada temuan kasus rabies.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengakui, dari kasus rabies yang terpantau oleh Dinas Peternakan se Provinsi Riau, kasus gigitan yang dilakukan hewan peliharaan paling tinggi, yakni mencapai 215 kasus. “Dan 59 orang positif terkena rabies,” ujarnya.
Sejauh ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Riau mencatat, ada sekitar 179.258 ekor hewan peliharaan. Riau diakuinya, termasuk daerah yang rawan rabies. Karena itu, upaya pencegahan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera, harus dilakukan secara intensif.(dac)