PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lebih dekat dengan masyarakat, Eka Hospital Pekanbaru menggelar seminar kesehatan bagi masyarakat, Selasa (28/8).
Mengangkat tema Kenali Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Cedera Lutut di auditorium lantai 8 Eka Hospital Pekanbaru diikuti 145 peserta serta dihadiri Kepala Divis Pelayanan Medis dr Evi Narulita, Kepala Divisi Pemasaran dan Humas RS Hospital Pekanbaru dr Deny, serta dua narasumber berkompeten di bidangnya yaitu dr Hanif Fahmat SpOT, dan dr Rezki Amalia Nurshal SpKFR.
Kepala Divisi Pemasaran dan Humas Eka Hospital Pekanbaru, dr Deny menjelaskan, sengaja memilih tema ini berdasarkan pertimbangan bahwa cedera lutut merupakan hal yang cukup sering dan mudah terjadi pada masyarakat khususnya di kalangan penggiat olahraga seperti lari, bersepeda, futsal, sepakbola dan olahraga lainnya.
‘’Ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pehaman masyarakat akan pencegahan dan penyebab terjadinya cedera lutut. Apalagi, masyarakat kini sudah semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat,’’ jelas dr Deny.
Deny menambahkan, selain diet makan-makanan sehat, gaya hidup sehat seperti tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok dan teratur berolahraga sudah menjadi hal rutin yang dilakukan sehari-hari.
Sehingga kini dapat dilihat bahwa olahraga bukan saja dimonopoli oleh mereka yang sudah berumur tetapi juga oleh mereka berusia muda, usia produktif.
Bahkan, para peserta bukan hanya dari masyarakat umum melainkan juga berasal dari anggota komunitas penggiat olahraga di Pekanbaru di antaranya Pekanbaru Roadbike Community, Gowes Pagi, Liburun, Traill Runners Pekanbaru, Inter Club Indonesia Pekanbaru, Bikers Muslim dan Gowes Bank Panin.
“Kami berharap dengan adanya edukasi kesehatan ini masyarakat dapat terus menjaga kesehatan dan mengetahui cara penanganan cedera lutut yang baik dan benar,” sebut dr Deny.
Lebih lanjut narasumber dr Hanif menjelaskan, cedera jaringan lunak sering terjadi pada otot, tendon (urat) dan ligamen. Sedangkan tipe cedera terdapat dua jenis yaitu tipe akut dan kronik.
“Tipe akut terjadi akibat benturan tiba-tiba atau memar. Tipe kronik terjadi akibat terlalu sering digunakan (overuse), peradangan pada tendon (tendinitis) atau peradangan pada bursa (bursitis),” katanya.(cr2)