PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dokter dan ilmuwan di seluruh dunia masih berjuang untuk menemukan vaksin atau metode pengobatan yang efektif untuk Covid-19. Mereka sedang menguji beberapa obat antimalaria, antivirus, dan vaksin untuk dapat memerangi efek Covid-19. Meski begitu, sebagian orang tetap mengonsumsi berbagai multivitamin untuk pencegahan.
Dilansir dari Boldsky, Ahad (29/3), sebuah laporan berdasarkan pengamatan Ahli Kesehatan dr Andrew G Weber di New York mengatakan, orang-orang bisa pulih dari penyakit virus corona dengan lebih cepat setelah mengonsumsi vitamin C dibandingkan dengan orang-orang yang tidak. Pengungkapan ini dilakukan berdasarkan penelitian yang mengatakan vitamin C memiliki efek menguntungkan pada infeksi, tekanan darah dan bronkokonstriksi. Sehingga cenderung mempersingkat masa tinggal pasien di ICU.
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh kita dengan mendukung berbagai fungsi seluler. Kekurangan vitamin C dalam tubuh kita dapat menyebabkan gangguan imunitas dan gejala-gejala seperti kulit kasar, lemah, anemia dan sendi yang bengkak. Fungsi utama vitamin C adalah untuk melindungi tubuh terhadap patogen dan meningkatkan aktivitas di dalam tubuh. Pembersihan radikal bebas sangat penting untuk menyelamatkan sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga sangat efektif untuk mencegah dan mengobati infeksi saluran pernapasan.
Vitamin C dikaitkan dengan beberapa pencegahan peradangan dan kekebalan. Vitamin C membantu dalam produksi dan fungsi sel darah putih dan melawan beberapa penyakit radang. Bukan hanya itu, tetapi vitamin C juga diketahui memiliki peran antivirus dan antibakteri.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Royal Society of Medicine mengatakan, vitamin C meningkatkan fungsi sel-T dalam tubuh kita dan mengurangi multiplikasi virus. Vitamin C juga meningkatkan resistensi terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri seperti pneumonia. Penurunan kadar vitamin C dalam tubuh kita dapat menyebabkan bronkitis akut dan pneumonia serta infeksi paru-paru lainnya.
Berapa Banyak Dosisnya?
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan dosis vitamin C yang cukup dalam tubuh, yaitu 75 mg untuk perempuan dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Studi lain menunjukkan bahwa pneumonia berkurang menjadi sekitar 80 persen pada orang yang diberi asupan vitamin C lewat diet (makanan). Juga, kejadian flu biasa menurun rata-rata 50 persen. Perbanyaklah konsumsi jambu biji, lemon, kiwi, brokoli, jeruk, jus lemon, kembang kol, mangga mentah, dan kubis.
Virus Corona dan Vitamin C
Virus corona menyebabkan akumulasi cairan di paru-paru dan menghancurkan kapiler alveolar. Sebuah studi uji klinis yang dilakukan pada bulan Februari 2020 menunjukkan, vitamin C membantu menghilangkan cairan alveolar dan mencegah akumulasi lebih lanjut, sehingga mengurangi kerusakan pada paru-paru. Vitamin C juga membantu mencegah flu biasa dan menunjukkan efek perlindungan pada pasien yang menderita influenza.
Menurut Jurnal Kemoterapi Antimikroba, vitamin C telah mengurangi keparahan dan durasi pilek pada manusia, serta penurunan infeksi pernafasan virus. Dalam tiga uji coba terkontrol, vitamin C telah menunjukkan efektivitasnya dalam menurunkan insiden pneumonia dan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).
Vitamin C memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi bukan berarti sepenuhnya bisa membantu menyembuhkan Covid-19. Meskipun beberapa uji klinis mengatakan bahwa vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memerangi virus Korona, penelitian ini membutuhkan bukti lebih lanjut untuk membuktikannya. Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati. Cara paling efektif untuk mencegah penyebaran infeksi adalah dengan menjaga kebersihan tangan dan isolasi diri.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman