Pemakaian Sabun Antibakteri Tiap Hari Tidak Dianjurkan

Kesehatan | Sabtu, 28 Desember 2013 - 18:46 WIB

Pemakaian Sabun Antibakteri Tiap Hari Tidak Dianjurkan

IKLAN yang menyebutkan bahwa penggunaan sabun antibakteri dapat membantu membunuh seluruh kuman dan bahkan mencegah timbulnya penyakit, mungkin perlu diperhatikan kembali.

Sebab ternyata, penggunaan sabun jenis ini secara berlebihan juga bisa memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Label anti-bakteri diakui memang sering membuat konsumen yakin 100 persen bahwa penggunaan sabun tersebut terus-menerus akan membuat mereka tetap sehat dan bebas virus.

Padahal penggunaan sabun biasa dan air hangat bisa dikatakan sama-sama efektif untuk membunuh kuman.

Terlalu sering menggunakan sabun antibakteri sama halnya seperti mengkonsumsi antibiotik yang sebenarnya tidak diperlukan. Produk-produk ini akan terus membunuh beberapa bakteri, meskipun sebenarnya tidak semua bakteri dapat berkembang menjadi kuman.

Menjadi terlalu higienis seringkali pada akhirnya akan turut membunuh paparan bakteri baik dan meningkatkan risiko seseorang untuk terkena alergi dan asma.

The Mayo Clinic menyatakan, dalam beberapa studinya ditemukan bahwa anak-anak yang terkena lebih banyak kuman lebih jarang mengalami alergi saat dewasa, jika dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang terlalu bersih.

Terlalu sering menggunakan zat antibakteri, seperti triclosan, yang ditemukan dalam sabun antibakteri, juga dapat menyebabkan gangguan endokrin. Triclosan dianggap salah satu agen sistetis antibakteri paling umum yang ditemukan dalam produk dan dikaitkan dengan munculnya dampak sistem hormonal pada individu.

Sementara itu, The American Cleaning Institute memberikan data kepada U.S. Food and Drug Adminstration’s (FDA) yang menunjukkan bahwa triclosan aman dan efektif.

"Triclosan adalah salah satu bahan yang paling sering diteliti dalam produk perawatan kesehatan," kata juru bicara The American Cleaning Institute, Brian Sansoni, seperti dilansir laman Medical Daily, Jumat (27/12).

The Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan masyarakat untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Penggunaan hand sanitizer yang sebagian besar menggunakan alkohol atau etanol untuk membunuh kuman, bukan bahan kimia seperti triclosan, juga lebih disarankan jika memang sabun biasa dan air tidak tersedia.(fny/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook