Lupus Nefritis, Penyakit yang Sebabkan Shena Malsiana Meninggal

Kesehatan | Sabtu, 28 Oktober 2023 - 13:52 WIB

Lupus Nefritis, Penyakit yang Sebabkan Shena Malsiana Meninggal
Penyanyi Shena Malsiana meninggal pada Rabu (25/10) karena menderita penyakit Lupus Nefritis. (INSTAGRAM @SHENAMALSIANA)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tiga hari yang lalu kabar duka menimpa dunia musik Tanah Air, lantaran penyanyi kontestan X Factor, Shena Malsiana meninggal dunia pada Rabu (25/10).

Kabarnya, Shena Malsiana meninggal dalam usianya yang masih 32 tahun, karena terserang penyakit Lupus Nefritis.


Berita duka meninggalnya Shena Malsiana pertama kali diungkap melalui akun Instagram Bobby Irfan, yang menyebutkan bahwa Shena meninggal pada pukul 15.37 WIB.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang keluarga, sahabat kita, kerabat terdekat kami Shena Malsiana pada pukul 15.37 WIB siang ini," kata akun Instagram @bobbyichaniago pada Rabu (25/10).

Sebelumnya, penyanyi lagu "Arti Cinta" itu memang sering membagikan masa pemulihannya di TikTok usai didiagnosis penyakit autoimun Lupus Nefritis pada 2021 lalu.

Penyakit tersebut menyerang ginjal sehingga menyebabkan Shena menderita Chronic kidney Disease (CKD) atau gagal ginjal kronik.

Dikutip dari mayo clinic, Lupus Nefritis adalah kondisi komplikasi yang dialami oleh penderita lupus.

Sedangkan lupus sendiri merupakan penyakit autoimun yang membuat tubuh memproduksi protein berupa antibodi.

Antibodi yang diproduksi oleh tubuh ini yang nantinya akan menyerang jaringan dan organ sehat dalam tubuh, termasuk ginjal.

Komplikasi penyakit lupus ini terjadi ketika antibodi-antibodi mengganggu struktur di ginjal yang berfungsi menyaring limbah.

Hal ini nantinya akan menyebabkan peradangan pada ginjal yang memicu kondisi berbahaya, termasuk darah, dan protein dalam urine.

Gejala Lupus Nefritis

Dikutip dari mayoclinic.org, gejala pada orang yang mengidap Lupus Nefritis adalah sebagai berikut:

· Darah di air seni/ urin.

· Urin atau air seni berbusa karena mengandung terlalu banyak protein.

· Tekanan darah tinggi.

· Nyeri sendi atau bengkak dan nyeri otot.

· Pembengkakan di tubuh bagian bawah atau di sekitar mata.

· Ruam merah pada kulit wajah.

· Demam tanpa penyebab pasti.

· Peningkatan kuantitas buang air kecil terutama di malam hari.

Penanganan Lupus Nefritis

Kebanyakan penderita lupus memerlukan kombinasi obat untuk membantu mereka mencegah kekambuhan dan mengurangi komplikasi gejala penyakit tersebut.

Berikut yang perlu dilakukan dikutip dari my cleveland clinic:

1. Konsumsi hydroxychloroquine. Ini adalah resep obat antivirus yang dapat meringankan gejala lupus dan memperlambat perkembangannya.

2. Obat antiinflamasi non steroid atau NSAID. Ini dijual bebas (OTC) meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Jangan mengkonsumsi obat ini selama lebih dari 10 hari berturut-turut tanpa konsultasi dengan penyedia obat.

3. Kortikosteroid. Ini adalah obat resep yang mengurangi peradangan. Prednison adalah obat kortikosteroid yang umum digunakan untuk menangani lupus. Konsultasikan dengan dokter anda.

4. Imunosupresan. Ini adalah obat yang menghambat sistem kekebalan tubuh agar tidak aktif. Hal ini dapat membantu mencegah kerusakan jaringan dan peradangan.

Beberapa penderita lupus memerlukan perawatan dan pengobatan yang berbeda, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang obat apa yang paling cocok untuk dikonsumsi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook