RIAUPOS.CO- Tidak semua orang bisa mengonsumsi susu sapi. Alasannya beragam, dari mulai alergi, intoleransi laktosa, menerapkan pola makan vegan, atau memang tidak doyan.
Karakteristik susu sapi vs susu soya
Meski sekarang ada Pedoman Gizi Seimbang, tetapi konsep lama 4 Sehat 5 Sempurna dengan susu sapi sebagai penyempurna masih melekat di masyarakat. Susu sapi mengandung kalsium, vitamin D, vitamin B12, fosfor, vitamin C, riboflavin, folat, niasin, begitu juga sedikit lemak jenuh dan kolesterol.
Meski sekarang ada banyak sekali susu alternatif yang beredar (misalnya susu almon, susu oat, dan lain-lain), susu soya merupakan alternatif pertama susu sapi di pasaran.
Selain merupakan sumber protein yang sangat baik, susu soya juga mengandung berbagai vitamin dan mineral. Susu ini sangat cocok diminum orang-orang yang punya alergi terhadap susu sapi. Kelebihan lainnya, susu soya hanya mengandung sedikit lemak jenuh dan tidak mengandung kolesterol sama sekali.
Walaupun tidak mengandung susu sapi, tetapi faktanya dapat terjadi reaksi silang protein susu sapi dengan protein soya. Hingga 10-14 persen bayi yang punya alergi susu sapi juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap susu soya. Perlu diingat, susu soya tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan.
Perbandingan nutrisi susu sapi vs susu soya?
Kandungan vitamin D dan kalsium susu sapi sangat tinggi. Seperti yang Anda sudah tahu, kalsium dan vitamin D bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah osteoporosis. Bagi anak-anak, kalsium dan vitamin D yang cukup bisa mencegah perawakan pendek.
Susu kedelai alami tidak mengandung kalsium dan vitamin D. Namun berkat kemajuan zaman, sudah tersedia susu kedelai yang diperkaya (fortifikasi) dengan kalsium, vitamin D, maupun zat gizi lainya yang menyerupai susu sapi.
Maka, dari segi kandungan kalsium, vitamin D, serta mikronutrien lain, Anda tak perlu lagi khawatir akan perbedaan kandungan gizi antaranya keduanya. Sebab, mikronutrien susu soya juga bisa diperkaya berkat kecanggihan teknologi pangan saat ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Jika Anda penggemar susu soya, perhatikan kandungan gulanya. Susu soya yang diproduksi sering kali ditambahkan gula yang cukup tinggi, sehingga jumlah total energi di dalamnya cukup melonjak dibandingkan dengan susu sapi. Pilihlah varian yang tidak ditambahkan gula (unsweetened).
Perhatikan juga kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada kedua jenis susu. Susu sapi mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol dibanding susu soya. Maka, bagi orang-orang yang sedang menjaga pola makannya agar bisa terlepas dari jerat lemak jahat, susu soya adalah pilihan yang lebih baik. Atau, jika Anda adalah anggota ’tim susu sapi garis keras’, pilihlah yang rendah lemak (low fat) atau susu skim.
Jadi, apakah nutrisi dalam susu soya setara dengan susu sapi? Jawabannya bergantung pada jenis nutrisi yang dimaksud. Secara kandungan mikronutrien (vitamin dan mineral), kandungan pada susu soya difortifikasi setara dengan susu sapi pada umumnya.
Namun, dari segi makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak), ada perbedaan, termasuk jenis lemak jenuh dan kolesterol. Mana yang lebih baik, sesuaikan dengan kondisi tubuh, kebutuhan, dan tentu saja selera.(RN/ RVS)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina