PELALAWAN

KPA Temukan 155 Orang Idap HIV/AIDS 2015, Ditemukan 23 Kasus Baru

Kesehatan | Jumat, 27 November 2015 - 08:37 WIB

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Saat ini, penyebaran kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Pelalawan telah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Pasalnya, jelang peringatan hari AIDS se-dunia yang jatuh tanggal 1 Desember mendatang, di Kabupaten Pelalawan tercatat ada 155 orang yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah tersebut, 56 diantaranya sudah dipastikan menderita penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

“Dan 25 di antaranya yang terkena penyakit AIDS itu sudah meninggal. Jadi, sejak 2006 silam hingga 2015 ini, jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 155 kasus, dimana 23 kasus di antaranya kembali ditemukan pengidap AIDS pada 2015,” terang Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Kamis (26/11) di Pangkalankerinci.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diungkapkan mantan Kabid P2PL Diskes Pelalawan ini, bahwa AIDS sendiri merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV.

Sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia.

 “Jadi orang yang sudah terkena virus HIV bisa dipastikan dia akan menderita AIDS,” paparnya. Sedangkan untuk di Provinsi Riau sendiri, sambungnya, pada 2014 lalu Kabupaten Pelalawan berada di urutan keempat. Namun pada 2015, pihaknya belum mengetahui posisi Kabupaten Pelalawan pada urutan berapa dengan jumlah penderita sebanyak 155 tersebut. Karena hal tersebut, biasanya akan dikeluarkan oleh KPA Provinsi.

“Namun untuk kasus HIV/AIDS, biasanya kecenderungannya setiap tahun meningkat. Pasalnya, kasus penderita HIV/AIDS fenomena yang terjadi adalah fenomena gunung es. Artinya, hanya bagian atasnya saja yang tampak, namun jika kita tidak menggali ke dalam, maka tidak ditemukan jumlah penderita HIV/AIDS yang sebenarnya,” ujarnya.

Persoalannya, lanjut mantan Kabag Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Pelalawan ini, kasus penderita HIV/AIDS ini pihaknya tidak bisa memaksa seseorang untuk memeriksakan diri atau tes darah. Karena hal ini biasanya kesadaran sendiri untuk melakukan check-up, dan biasanya ketika seseorang melakukan tes darah baru ditemukan indikasi terkena virus HIV.(izl/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook