JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dunia kesehatan sedang digemparkan dengan serangan virus Zika di Amerika Latin, terutama Brasil dan Kolombia. Beberapa negara pun sedang bersiap untuk mengantisipasi adanya penularan virus baru ini, termasuk Indonesia.
Kemunculan virus Zika sudah menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, diakui oleh Kepala Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Ratna Budi Hapsari, kewaspadaan pada virus ini sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya, sudah ada beberapa kasus diduga akibat serangan virus Zika yang terjadi di Indonesia.
"Tapi memang, sangat jarang sekali. Tidak pernah sampai ada kejadian luar biasa dan kebanyakan tidak sampai di rumah sakit (pengobatannya, red),” tuturnya saat ditemui di Kantor Kemenkes, Selasa (26/1/2016).
Menurut penuturannya, virus ini memiliki kekerabatan dekat dengan virus dengue dan virus cikungunya. Penularannya pun sama. Ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti.
Meski begitu, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, dari manifestasi klinis yang dikumpulkan, penyakit akibat serang virus Zika ini tidak separah yang penyakit demam berdarah (DB), yang disebabkan oleh virus dengue. Tak ada gejala shock, demam tinggi hingga berujung kematian.
”Dari literature yang kami kumpulkan, manifestsasi klinisnya lebih ringan dari DB. Gejalanya demam, nyeri otot hampir mirip seperti cikungunya memang,” tuturnya.
Tapi tak berarti masyarakat boleh menyepelekan keberadaan virus ini. Kemenkes tetap menghimbau masyarakat untuk terus waspada. Apalagi pada musim penghujan saat ini.
Sama seperti antisipasi penyakit DB, masyarakat diminta untuk terus menjaga kebersihan. Melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. Kemudian, bila memiliki bagian-bagian rumah dengan genangan air, disarankan disertai dengan adanya pemakan jentik.
”Penanganannya tidak perlu dibedakan. Ini kan virus belum ada obatnya sama dengan DB, jadi sasarnnya tentu vektor penyakitnya,” jelas perempuan berkerudung itu.
Disinggung kesiapan Kemenkes menangani wabah akiabt virus ini, Ratna meyakinkan bila pihaknya siap. Hal itu bisa dibuktikan dengan penanganan penyakit DB yang kini bisa diturunkan angka kematiannya. ”Penyakit DB saja sudah bisa kita tangani. Apalagi zika yang notabenenya lebih ringan. Saya berani jamin siap,” tegasnya.(mia)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga