GERSIH MADANI SOSIALISASIKAN ZERO SAMPAH

Gerakan Pungut Sampah di Jalanan dan Bersedekah

Kesehatan | Selasa, 26 Maret 2019 - 12:16 WIB

Gerakan Pungut Sampah di Jalanan dan Bersedekah
BERSIH: Anggota Komunitas Gersih dengan membawa kantong plastik besar melakukan aksi bersih-bersih sepanjang areal CFD, Ahad (24/3/2019).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Berbuat kebaikan dan mencari pahala banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya seperti yang dilakukan komunitas Gerakan Bersih Kota (Gersih) Madani Pekanbaru, secara sukarela memungut sampah-sampah yang berserakan di jalanan. 

“Ini perkumpulan gerakan bersih harta dan bersih hati,” kata Ketua Gersih Madani Endri Baskara kepada Riau Pos, Senin (25/3).

Sementara gerakan bersih harta, Endri mengatakan, gerakan indahnya berbagi dengan menyumbang seribu rupiah untuk masyarakat tidak mampu yang ada di Kota Madani ini. Setidaknya dari sedekah yang diberikan masyarakat, pihaknya bisa membantu dua keluarga tidak mampu. 
Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

“Ada dua keluarga, pertama di Kecamatan Senapelan dan Kecamatan Payung Sekaki,” ujarnya. 

Mulai dari beras, minyak goreng hingga gula pasir diberikan oleh gersih ini. Rencananya, mereka akan memberikan santunan yang sama pada keluarga dalam kategori tidak mampu yang berbeda apabila dana sudah terkumpul semua. 

“Dua keluarga sebelumnya itu bisa diberikan bantuan dari sumbangan yang dilakukan dua pekan lalu,” jelasnya. 

Selain kegiatan itu, Endri menjelaskan, komunitasnya menyosialisasikan zero sampah di sekolah-sekolah dan zero puntung rokok kepada masyarakat yang telah berkeluarga. 

“Kami sosialisasikan, salah satunya rumah tidak ada puntung rokok, baik di dalam rumah maupun di lingkungan,” imbuhnya. 

Kegiatan yang dilakukan secara sukarela ini, menurut pria yang berprofesi sebagai wiraswasta menyebut telah memiliki 30 pengurus aktif yang ada di Pekanbaru. Sedangkan anggota di kecamatan sudah mencapai 90 orang.

“Campur, ada yang mahasiswa, guru, dosen bahkan pengusaha. Katanya ingin mencari pahala,” tambahnya.

Untuk bisa bergabung dengan gerakan tersebut, Endri menjawab, dengan senang hati menerima masyarakat yang ingin bergabung dengan perkumpulanya. Hanya perlu mendaftar, memasukan nomor telepon dan menunggu undangan supaya bisa ikut membersihkan kebersihan kota yang dicintai ini.

“Karena kami belum ada sekretariatnya. Siapapun bisa gabung, kami selalu hadir di CFD juga,” terangnya.

Salah satu kegiatan rutin Gersih ialah membersihkan kawasan CFD. Yang mana, setiap anggota membawa plastik sambil berkeliling areal jalan bebas kendaraan itu,  sekaligus membersihkan area CFD. 

“Jalan satu kali bersama rombongan, terus mau balik sudah ada sampai lagi, banyak sampah. Opsi lain juga ada, jalan-jalan yang potensial banyak sampah juga akan kami buang sampahnya,” jelasnya.

Bukan tanpa halangan, berdiri sejak 2004 lalu. Gersih mengalami pasang surut, mulai ditinggal anggotanya pindah rumah, menikah hingga bekerja membuat perkumpulan ini sempat vakum beberapa tahun. Setelah menemukan teman-teman yang sevisi dan misi sama, barulah Gersih hadir kembali.

“Namanya gerakan sukarela dilakukan dengan senang hati, kerjanya seperti itu mengambil atau memungut sampah. Tiga bukan inilah kami giatkan kembali setiap minggu,” rincinya.

Terkadang apa yang mereka lakukan masih mendapat kritikan masyarakat. Sebab, membersihkan jalanan dari sampah merupakan pekerjaan petugas kebersihan dan telah disediakan oleh pemerintah Kota Pekanbaru.

“Apa salahnya, kami ingin berbuat kebaikan yang mendatangkan pahala, kenapa tidak,” ujarnya.(*1)
Melalui kerja sama dengan bank sampah, Endri menuturkan sampah yang dikumpulkan bisa dikelola dengan baik. Karena tidak memilikk kendaraan pengangkut sampah atau mobil becak sampah sehingga mereka kesulktan membawa ke bank sampah.

“Jadinya dibawa anggota masing-masing satu atau dua plastik besar,” sambungnya.

Endri menyampaikan keinginan Gersih untuk menyediakan tong-tong sampah di setiap sudut jalan selama acara CFD dan lainnya berlangsung. Hal imi dilakukan sebagai agar masyarakat tidak lagi sembarangan membuang sampah di jalanan.

“Siap acaranya kami bawa lagi,” singkatnya.

Tidak hanya kertas dan botol-botol minuman saja yang dikumpulkan. Endri menambahkan bahkan sisa makanan orang yang dibuang ataupun berserakan tidak dibiarkan begitu saja, tetapi ikut menjadi perhatian mereka.

“Kami ambil saja. Awalnya banyak adik-adik yang batu ikut jijik memegangnya. Saya bilang nanti cuci tangan pakai sabun, bersih lagi,” tutupnya.(*1/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook