RIAU BELUM KLB DEMAM BERDARAH

Januari-Februari 2016, 13 Warga Riau Meninggal Akibat DBD

Kesehatan | Jumat, 26 Februari 2016 - 18:36 WIB

Januari-Februari 2016, 13 Warga Riau Meninggal Akibat DBD
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Syafril

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau Andra Syafril menegaskan kendati ada korban berjatuhan akibat nyamuk demam berdarah namun Provinsi Riau belum dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini ditegaskan Kadiskes Riau itu menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di aula Kadiskes Riau di Pekanbaru, Jumat petang (26/2/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya selama Januari 2016 ada 586 kasus DBD di Riau di mana enam orang meninggal dunia. Kemudian Februari 2016 ada 280 kasus DBD dan ada tujuh korban yang meninggal dunia.

"Kendati demikian Riau belum KLB DBD. Yang mengumumkan KLB itu kini bukan lagi Bupati atau Walikota, tapi sesuai Permenkes RI Nomor 1501 yang berwenang mengumumkan KLB DBD itu adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi," kata Andra Syafril.

Oleh sebab itu Riau yang kini memasuki musim kemarau dan ada hujan, diimbau warga agar menjaga kebersihan. Memasuki Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dimulai 8-17 Maret 2016 diharapkan masyarakat dapat berbondong-bondong membawa bayinya untuk diimunisasi di tempat-tempat yang telah disiapkan.

Imunisasi ini kata Andra Syafril didampingi dokter ahli anak dr Riza Iriani Nasution sangat penting. Karena dari pengalaman, bayi yang tidak diimunisasi ada yang terserang penyakit dipteri dan penyakit lainnya. Penyakit dipteri menyerang saluran pernafasan manusia.

selain itu pasca banjir juga dikhawatirkan munculnya penyakit Leptospirosis yaitu penyakit yang dibawa dari bekas kencing kucing, anjing, atau tikus yang mengandung bakteri Leptospira.

Jika menyerang manusia bakteri ini biasanya menyerang ginjal dengan ciri-ciri antara lain kelelahan, detak jantung tidak teratur, seringkali cepat nyeri otot, mual, mimisan, nyeri di dada, sesak nafas, hilang nafsu makan, tangan kaki atau mata kaki membengkak,

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, putih mata, lidah dan kulit menguning (jaundice).

Laporan : Aznil Fajri

Editor     : Aznil Fajri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook