JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kentang ungu, seperti kebanyakan anggota keluarga kentang lainnya, tumbuh di pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Kentang ungu ini menonjol karena kulit luarnya yang hampir hitam atau biru-ungu dan daging bagian dalamnya yang berwarna ungu cemerlang, yang tidak berubah warna bahkan setelah dimasak.
Ada banyak varietas sayuran ini yang tersedia seperti ungu fiesta, purple peruvian, all blue dan adirondack blue.
Kentang ungu memiliki tekstur yang padat dan bersahaja dibandingkan dengan kentang putih.
Selain itu, kandungan pati dalam kentang ungu menjadi perhatian karena bisa meningkatkan risiko diabetes, masalah jantung dan obesitas.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kentang ungu ini merupakan makanan tambahan yang berwarna namun sehat untuk diet karena penuh dengan nutrisi lain.
Seratus gram kentang ungu yang disajikan bersama kulitnya mencakup 18 persen dari asupan harian yang diperlukan (RDI) vitamin B6, 14 persen RDI vitamin C, 21 persen RDI tembaga, 8 persen RDI vitamin B6 dan kalium.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan utama lainnya yang didapat dari makan satu porsi kentang ungu bersama makanan Anda yang lainnya, seperti dilansir laman MSN, Kamis (19/12).
1. Antioksidan
Kandungan warna ungu menunjukkan adanya antioksidan tinggi, terutama antioksidan polifenol yang disebut anthocyanin.
Antioksidan yang sama juga ada pada blueberry. Konsumsi antosianin dikaitkan dengan menurunkan kolesterol dan mengurangi penyakit jantung dan risiko kanker.
Mirip dengan kentang putih dan kuning, varietas ungu mengandung senyawa karotenoid, asam caffeic, scopolin, asam klorogenik dan asam ferulic.
2. Antikanker
Antioksidan dalam kentang mencegah kanke, terutama kanker usus besar dan payudara.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sel kanker tidak tumbuh cepat ketika ekstrak kentang ungu dikonsumsi.
Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada subjek karena penelitian sejauh ini terbatas pada tikus lab dan belum ada yang diuji pada manusia.
3. Gula darah
Dibandingkan dengan kentang lain, kentang ungu memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga menyebabkan risiko lonjakan gula darah yang lebih rendah.
Senyawa polifenol yang terkandung dalam pati mencegah penyerapan darah oleh usus.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus yang diberi makan ekstrak kentang ungu melihat peningkatan tingkat toleransi glukosa dan dampak positif pada mempertahankan kadar gula darah normal.
4. Tekanan darah
Karena jumlah kalium yang diperoleh saat makan kentang ungu, yang kaya akan senyawa polifenol, maka tekanan darah akan berkurang ketika Anda mengonsumsi kentang ini.
Polifenol dikatakan memiliki fungsi yang mirip dengan obat yang dimaksudkan untuk menurunkan tekanan darah.(fny/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal