JAKARTA (RIAUPOS.CO) - AstraZeneca kini menawarkan antibodi AZD7442 gabungan dari kandungan obat tixagevimab dan cilgavimab untuk menetralkan subvarian Omicron SARS-CoV-2 BA.2. Antibodi juga menunjukkan bahwa AZD7442 mempertahankan aktivitas melawan Omicron BA.1 dan BA.1.1.
Dalam keterangan resmi AstraZeneca, Rabu (23/3), Long-acting antibody AZD7442 mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian Omicron termasuk BA.2 dalam studi independen terbaru. Data penelitian in vivo pertama dari Universitas Washington menunjukkan bahwa AZD7442 mengurangi beban virus dari semua subvarian Omicron yang diuji di paru-paru.
Apalagi dunia saat ini sedang dihadapkan subvarian baru yakni Omicron BA.2. Varian ini dikhawatirkan akan memicu lonjakan kembali. Studi ini menggunakan model tikus transgenik untuk mengevaluasi AZD7442 dalam profilaksis pra-paparan (pencegahan) Covid-19, mirip dengan bagaimana AZD7442 digunakan di klinik.
Data ini merupakan data in vivo pertama yang mengevaluasi khasiat AZD7442 terhadap varian Omicron dibandingkan dengan uji aktivitas penetralan in vitro sebelumnya dalam sel yang dikultur. Temuan Universitas Washington ini dilaporkan secara online di bioRxiv, server pracetak (preprint server).
"Data model tikus in vivo baru ini mengkonfirmasi hasil aktivitas netralisasi in vitro sebelumnya untuk AZD7442 melawan Omicron. Temuan menunjukkan bahwa AZD7442 efektif dalam melindungi terhadap infeksi di paru-paru, lokasi yang kritis untuk Covid-19 yang parah, di semua subvarian Omicron yang diuji," kata Professor, Departments of Medicine, Molecular Microbiology, Pathology & Immunology Universitas Washington, AS, Michael S Diamond MD PhD, The Herbert S Gasser.
Senior Vice President, Head of Late Development, Vaccines & Immune Therapies, AstraZeneca, John Perez, mengatakan data penting ini menunjukkan bahwa AZD7442 mengurangi beban virus dan membatasi peradangan yang disebabkan oleh Omicron.
Temuan lebih lanjut mendukung AZD7442 sebagai opsi penting yang potensial untuk membantu melindungi pasien yang rentan seperti pasien dengan gangguan kekebalan yang dapat mengalami kondisi yang buruk jika mereka terinfeksi Covid-19.
Kurangi Virus BA.2
Data virus ‘hidup’ tambahan dari Aix-Marseilles University dan data pseudovirus dari The US Food and Drug Administration juga menunjukkan bahwa antibodi AZD7442 menetralkan BA.2. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini kasus BA.2 telah diidentifikasi di 85 negara, dengan prevalensi yang meningkat di beberapa bagian dunia.(jpg)