BEIJING (RIAUPOS.CO) -- Cina Kamis (23/1) memutuskan menutup akses Wuhan dan Huanggang, dua kota yang berada di pusat wabah virus korona. Virus penyebab pneumonia itu hingga kini telah menewaskan 17 orang dan menjangkiti hampir 600 lainnya.
Sebagian besar transportasi di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang, dihentikan pada Kamis pagi dan orang-orang diminta tidak keluar rumah. Beberapa jam kemudian, media melaporkan bahwa kota di dekat Wuhan, Huanggang yang berpenduduk enam juta orang, menerapkan langkah serupa.
Pemerintah Kota Wuhan mengatakan pihaknya mulai pukul 10.00 waktu setempat menghentikan semua jaringan transportasi kota serta menangguhkan penerbangan keluar Wuhan. Media massa setempat melaporkan bahwa, kendati demikian, beberapa maskapai masih beroperasi ketika tenggat itu dinyatakan.
Media negara menyiarkan gambar-gambar salah satu pusat transportasi Wuhan, stasiun kereta api Hankou, terlihat hampir lengang. Gerbang-gerbang terlihat diblokade atau dilarang dilintasi. Pemerintah meminta warga untuk tidak keluar dari kota itu.
Media negara juga melaporkan loket-loket jalan bebas hambatan di sekitar Wuhan ditutup, yang praktis menutup pintu-pintu keluar jalanan. Para petugas berpatroli di jalan-jalan raya, kata seorang warga kepada Reuters.
Sementara kota tersebut menjadi terisolasi, para warga berbondong-bondong pergi ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan. Banyak warga juga berebut membeli pasokan makanan hingga membuat rak-rak di toko swalayan kosong. Selain itu, warga mengantre untuk membeli bensin.
Sementara itu, pihak berwenang Huanggang memerintahkan tempat-tempat hiburan dalam gedung, termasuk bioskop dan kedai internet untuk menutup operasi mereka.
Para warga juga diminta tidak keluar jika tidak ada keperluan mendesak, menurut laporan media negara. Hingga Rabu (22/1) malam, otoritas sudah memastikan bahwa 571 orang terjangkit virus itu dan 17 di antaranya meninggal.
Selain di Cina, kasus orang terkena virus korona baru juga ditemukan di Thailand, yaitu sebanyak empat orang, serta di Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Amerika Serikat masing-masing satu orang.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal