Musik Klasik Manfaat untuk Janin

Kesehatan | Minggu, 23 Juni 2013 - 08:32 WIB

Musik Klasik Manfaat untuk  Janin
Foto: pregnancy-baby-care.com

Musik klasik sejak lama diyakini mampu memberi manfaat besar bagi perkembangan janin di dalam kandungan. Bahkan, tidak sedikit para bunda yang percaya buah hatinya tumbuh menjadi anak pintar, jika saat hamil rajin mendengar musik klasik.

Perkembangan janin pada trimester kedua kehamilan sangat pesat, baik dari segi ukuran maupun kemampuan. Menurut Siska Yulaspi, siswa DII Kebidanan Stikes Hang Tuah Pekanbaru, salah satu kemampuan penting yang mulai berkembang pada masa itu adalah kemampuan pendengaran. Sehingga, pendengaran menjadi satu-satunya saluran komunikasi antara janin dan dunia luar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Calon buah hati kita dapat merasakan lingkungan sekitarnya melalui pendengaran, sehingga ia akan memberikan reaksi saat mendengar suara seperti musik klasik. Bunda dapat merasakan reaksi tersebut dalam bentuk gerakan janin di dalam kandungan. Kondisi ini yang menyebabkan banyak orang menghubungkan janin dengan musik, guna mencerdaskan otak janin.

Musik klasik diyakini dapat merangsang kecerdasan dari otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas, bahasa, seni, sosial, dan kepribadian. Selain itu, musik klasik juga bisa untuk merangsang sistem pendengaran.

Terapi ini akan lebih baik jika dilakukan saat janin sedang tidak tidur. Pasalnya, saat terjaga janin bisa menyimak rangsangan suara secara aktif,  sehingga daya ingatannya ikut terangsang dan bertambah kuat.

Kendati demikian, terapi musik klasik bagi calon buah hati harus dilakukan secara teratur tidak sembarangan. Berdasarkan penelitian, terapi musik  klasik dapat dilakukan pada usia kehamilan 16 pekan karena otak janin sudah mulai bekerja.  Saat usia kandungan sudah 18-20 pekan, terapi musik klasik menjadi lebih efektif, karena perlengkapan pendengaran sudah semakin sempurna. Namun, terapi ini sudah bisa dilakukan pada trimester pertama, meskipun janin belum dapat bereaksi.

Secara umum, terapi musik klasik efektif  diterapkan sejak di dalam kandungan hingga usia tiga tahun. Sebab, otak anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat pada periode tersebut. Hal ini bukan berarti terapi di usia selanjutnya sudah tidak bermanfaat, hanya saja potensi rangsangannya sudah berkurang dari tahun ke tahun. Karenanya, tidak ada batasan kapan terapi musik klasik dapat diberikan, tapi jika tujuannya untuk merangsang kecerdasan.

Bunda bisa menentukan kapan terapi musik bisa diberikan,  jika dimulai saat pagi hari, maka hari selanjutnya juga pagi hari. Sebab, terapi ini harus dilakukan di waktu yang sama. Kalau tidak bisa pagi, maka siang atau malam juga bisa, yang penting teratur dan konsisten. Jika tidak, maka hasilnya tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan.

Menurut penelitian, janin terjaga saat ibu selesai makan terutama makan siang. Saat itu bunda bisa melakukan terapi musik klasik, tapi tidak selalu janin terjaga di siang hari. Bisa juga sore dan malam hari. Karenanya, bunda harus memaksakan diri melakukan terapi musik setelah selesai makan.

Tapi benarkah musik dapat mencerdaskan janin? Pendapat ini masih simpang siur di antara para ahli, karena sebenarnya belum ada satupun penelitian yang memastikan bahwa musik yang didengarkan kepada janin mampu membuat otak si kecil lebih pintar atau menjadikannya jenius. Sebab, inteligensia merupakan hal yang kompleks. (tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook