JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebagian masyarakat masih merasa khawatir dan enggan divaksinasi Covid-19. Alasannya bervariasi, dari mulai khawatir Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) hingga tak yakin vaksin manjur mengatasi Covid-19.
Dilansir dari Mirror, Ahad (23/5), profesor perawatan primer dan kesehatan masyarakat di Imperial College London, Azeem Majeed menjawab kekhawatiran dari semua pertanyaan seputar vaksinasi. Ia membenarkan sejumlah pertanyaan atau kekhawatiran masih membayangi siapapun sehingga ragu untuk divaksinasi.
Berikut adalah 9 alasannya:
1. Mengulur Waktu
Sebagian orang masih menunggu untuk melihat apakah vaksin benar-benar aman. Apa yang salah dengan itu?
Menurutnya, vaksin Covid-19 diuji secara ekstensif sebelum digunakan secara umum. Data selanjutnya dari penggunaan yang luas di negara lain pada jutaan orang menunjukkan bahwa semua vaksin sangat aman dan efek samping yang serius sangat jarang.
“Jika Anda menunda vaksinasi, Anda berisiko tertular dan juga berisiko pada orang yang berhubungan dengan Anda,” katanya.
2. Orang Lain Lebih Butuh
Sebagian juga menganggap masih ada orang lain yang lebih membutuhkan vaksin ketimbang dirinya. Memang, orang yang diprioritaskan untuk vaksinasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia dan riwayat kesehatan.
“Namun ketika Anda menerima undangan untuk divaksinasi, Anda tidak merugikan orang lain,” katanya.
3. Takut Pembekuan Darah
Laporan tentang pembekuan darah yang serius sangat jarang terjadi. Menurutnya kasusnya hanya beberapa kasus per juta dosis vaksin yang diberikan.
4. Tak Percaya Pemerintah
Menurutnya, vaksin Covid-19 diuji secara ketat sebelum digunakan pada populasi umum. Tidak ada jalan pintas yang diambil dalam pengujian ini. Keamanan vaksin terus dikaji.
5. Yakin Punya Imun Kuat
Seseorang sesumbar merasa risikonya meninggal karena Covid-19 sangat rendah. Maka mereka memilih tidak divaksinasi.
“Banyak orang yang selamat dari infeksi Covid-19 mengalami komplikasi jangka panjang seperti kerusakan jantung dan paru-paru. Vaksinasi mengurangi risiko Anda menderita penyakit serius, dan juga membantu melindungi kerabat lansia dan rekan kerja yang lebih tua,” kata Prof Azeem.
6. Takut Meninggal
Menurutnya, laporan tentang orang yang meninggal setelah vaksin Covid-19 pertama mereka sangat jarang. Dalam kebanyakan kasus, kematian disebabkan oleh penyebab alami dan tidak terkait dengan vaksinasi
7. Percaya Hoax Soal Kesuburan
Khawatir vaksin Covid-19 mempengaruhi kesuburan. Jawabannya, tegas Azeem, adalah tidak. Vaksin Covid-19 tidak memengaruhi kesuburan.
8. Vaksin Tak Manjur
Seseorang merasa vaksin dikembangkan dalam waktu singkat. Maka dengan terburu-buru khawatir vaksin tak manjur.
“Vaksin dikembangkan dan diuji dalam waktu singkat karena kemajuan teknologi medis dalam beberapa tahun terakhir dan karena hambatan birokrasi untuk menyiapkan uji coba penelitian diminimalkan. Tidak ada jalan pintas dalam proses pengembangan dan pengujian,” katanya
9. Sudah Pernah Tertular Covid-19
Seseorang merasa sudah menderita Covid-19, jadi merasa tidak perlu lagi divaksinasi. Mereka merasa sudah memiliki kekebalan.
Padahal menurutnya, kekebalan alami terhadap Covid-19 dapat hilang. Bahkan, terkadang dapat menderita infeksi kedua. “Vaksin meningkatkan respons kekebalan Anda dan memberi Anda perlindungan tambahan,” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman