WNA INDIA DILARANG

WNI Bisa Masuk RI dengan Syarat Ketat

Kesehatan | Jumat, 23 April 2021 - 17:05 WIB

WNI Bisa Masuk RI dengan Syarat Ketat
Situasi darurat Covid-19 di India membuat negara lain termasuk Indonesia waspada. WNI tetap boleh masuk tanah air. Asalkan tetap mengikuti syarat ketat. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Situasi darurat Covid-19 di India membuat negara lain termasuk Indonesia waspada. Pemerintah memperketat siapapun Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang memiliki riwayat perjalanan ke India lalu masuk ke tanah air.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, banyak orang yang masih masuk ke tanah air terutama pekerja migran Indonesia dalam 1-2 bulan terakhir ini. Belajar dari pengalaman mutasi virus B117 di mana mutasi itu dibawa oleh WNI yang pulang dari Arab Saudi, maka Menkes Budi mengingatkan agar waspada menerima kepulangan warga dari Asia Selatan.


"B117 itu masuknya Saudi Arabia, jadi kita memang mesti hati-hati yang masuk dari negara-negara Asia Selatan," tegasnya secara virtual, Jumat (23/4).

Ia menegaskan tugas kekarantinaan adalah memastikan Warga Negara Asing (WNA) dilarang masuk karena visanya tidak diterbitkan. Namun, Warga Negara Indonesia (WNI) tetap boleh masuk tanah air. Asalkan tetap mengikuti syarat ketat.

"Cuma WNI, tolong mengerti kalau bapak ibu pernah mengunjungi wilayah India dalam 14 hari terakhir, harus melakukan karantinanya 14 hari. Harus juga diambil PCR 2x, pada saat datang dan saat mau pergi," tegasnya.

Lalu tim akan mengambil sampel spesimennya untuk melihat jenis mutasi virus apa yang ada di dalamnya. Sehingga Indonesia bisa mencegah penyebaran mutasi virus.

"Dan dipastikan prokes jangan berkurang, kendor, lengah, ini yang kita harus waspada," katanya.

Menkes Budi menyebutkan sudah sebanyak 1.000 sample sejak Januari melihat mutasi virus di India dan Eropa yang penularannya cepat. Dan baru ada B1117 di Indonesia sejak Januari.

"Ini mengambarkan mutasi ini sering dan banyak, tapi yang bahaya b1117 di London, b1351 Afrika Selatan dan P1 di Brasil. Satu sudah teridentifikasi di Indonesia sejak Januari yaitu London," katanya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook