JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan ke Wisma Atlet Kemayoran yang telah disulap menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Virus Korona atau COVID-19.
Dalam melakukan peninjauan tersebut, Presiden Jokowi ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi melakukan pengecekan mengenai kesiapan alat-alat medis yang bakal digunakan bagi pasien yang tertular virus corona tersebut. Jokowi tiba di wisma atlet tesebut pukul 09.05 WIB. Dia pun memakai kemeja putih dan masker.
Namun dalam peninjauan tersebut Presiden Jokowi tidak ditemani oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Lantas ada apa dengan Terawan?.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Busroni mengatakan, alasan Terawan tidak menemani Presiden Jokowi karena adanya kegiatan lain yakni menerima alat kesehatan (alkes) yang pagi ini datang dari Shanghai, China.
“Oh Menkes jadwalnya adalah menerima stok logistik di Halim. Jadi bagi tugas,” ujar Busroni kepada JawaPos.com, Senin (23/3).
“Ini kan hanya bagi tugas. Karena kebetulan kegiatannya bersamaan,” tambahnya.
Busroni mengatakan, untuk kegiatan selanjutnya Presiden Jokowi akan didampingi oleh Menkes Terawan Agus Putranto. Karena Terawan selalu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi mengenai penanganan virus tersebut.
“Iya tentunya (akan menemani Presiden Jokowi). Karena beliau sebagai penanggung jawab kesehatan. Pastinya beliau akan berkoordinasi dengan presiden,” katanya.
Adapun saat ini di Twitter, Menteri Terawan Agus Putranto sedang menjadi topik pembicaraan dengan tagar #menkes. Netizen menanyakan kemana Terawan saat Presiden Jokowi melakukan pengecekan ke Wisma Atlet Kemayoraan.
“Menkes ke mana nih?. Erick Thohir doang yang nemenin Presiden,” tulis akum Twitter @fajarnugros.
Diketahui, Wisma Atlet dimodifikasi sesuai protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Sebanyak 4 tower masing-masing Tower 1, Tower, Tower 3, Tower 6 dan Tower 7 di blok D10 telah siap digunakan.
Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Kapasitas yang tersedia adalah 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang. Satu kamar diperkirakan dapat menampung dua hingga tiga orang pasien.
Tower 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi. Pada lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing. Sedangkan lantai 4 – 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Kapasitas di tower 7 adalah 886 unit dengan kapasitas ruang rawat maksimum adalah 2.458 pasien.
Untuk dokter dan petugas medis akan menggunakan Tower 1 lantai 1 – 24 dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang. Sedangkan Tower 3 lantai 1 – 24 direncanakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman