SETIAP individu memiliki jenis kepribadian yang berbeda beda. Ilmu psikologi banyak membahas tentang tipe kepribadian. Bagaimana individu tersebut berpikir, bersikap, berinteraksi dalam kehidupannya itu ditentukan oleh jenis kepribadian. Ada individu yang menyukai ketenangan dan lebih menghabiskan waktunya sendiri. Ada pula individu yang menyukai keramaian dan suka bersosialisasi dengan banyak orang.
Carl GIstav Jung dalam bukunya Psycholoische Typen membahas mengenai pengelompokan kepribadian berdasarkan bagaimana individu memperoleh sumber energinya. Yaitu ekstrovert dan introvert. Jenis kepribadian individu dengan jenis kepribadian introvert cenderung memperoleh dan mengarahkan energi pada pikiran dan perasaannya sendiri. Sedangkan kepribadian ekstrovert mengarahkan dan mendapatkan energi dari orang lain atau lingkungannya.
Introvert seringkali disamakan dengan pemalu atau kurang percaya diri dan memiliki kecemasan sosial. Namun, sebenarnya introvert tetap membutuhkan orang lain terutama yang membuat nyaman. Hanya saja, lebih senang sendiri dan biasanya kurang tertarik dengan obrolan ringan atau berbasa basi. Sedangkan ekstrovert biasanya dianggap bukan pendengar yang baik dan suka mencari perhatian. Hal ini, dikarenakan individu yang ekstrovert lebih menyukai berbicara dan mendiskusikan sesuatu dengan orang lain.
Seseorang dengan kepribadian introvert cenderung menutup diri, interaksi sosial membuat mudah lelah dan menguras energi. Introvert lebih senang bekerja sendirian dan berinteraksi dengan beberapa orang terdekat saja. Introvert juga lebih dalam berfikir sebelum berbicara atau melakukan sesuatu sehingga seringkali terjebak dalam pikiran dan tidak selalu tahu harus berkata apa kepada orang lain. Introvert juga lebih menyukai kegiatan seperti membaca, menulis dan menuangkan pikiran dalam bentuk karya.
Kelebihan tipe kepribadian introvert ini adalah pendengar yang aktif, teliti dan detail. Introvert juga memiliki pertemanan yang berkualitas dan cenderung mampu menjadi pasangan yang sangat baik serta dapat menjadi mediator dalam memecahkan masalah. Namun kekurangannya adalah terlalu banyak memilih diam dan tidak berpartisipasi dilingkungan sosial serta seringkali dianggap tidak tertarik dengan orang lain.
Lain halnya dengan kepribadian ekstrovert yang cenderung membuka diri terhadap lingkungannya, menyukai keramaian , banyak berinteraksi dan aktivitas sosial. Ekstrovert lebih menyukai bercerita dan mengungkapkan perasaan melalui kata kata serta merasa berkembang jika berada disekitar orang lain. Jenis kepribadian ini memiliki antusia yang tinggi, fleksibel, mudah didekati dan suka memimpin.
Kelebihan ekstrovert, ia terbuka dalam banyak hal dan mencari pengalaman baru. Responsif terhadap sesuatu dan memiliki banyak pendapat. Kekurangan tipe kepribadian ekstrovert ini adalah mudah bosan jika sendirian dan cenderung sulit merasakan sesuatu dengan dalam.
Meskipun terdapat perbedaan yang berlawanan antara jenis kepribadian introvert dan ekstrovert, Carl jung menganggap bahwa jarang terdapat individu yang sepenuhnya introvert dan ekstrover. Terdapat ambiversi yang merupakan kepribadian penengah antara introvert dan ekstrovert. Pada kepribadian ambivert dapat nyaman dikeramaian dan berbagai aktivitas sosial namun dapat juga nyaman ketika sedang sendirian.
Kepribadian introvert, ekstrovert dan ambivert tentunya memiliki pandangan yang berbeda dala pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal serta berbagai respon sosial lainnya. Apapun jenis kepribadian , jadikan sebagai kekuatan yang dapat mendukung aktivitas. Jika belum dapat mengenali jenis kepribadian diri sendiri dapat melakukan konsultasi dengan professional yang terdekat.****
Irene Prakikih S MPsi, Psikolog RS Awal Bros Pekanbaru