PARA pria yang minder di atas ranjang gara-gara disfungsi ereksi sebenarnya tak perlu khawatir karena kondisi ini dapat diatasi dengan olahraga dan perbaikan pola makan.
Namun jika ingin cepat pulih, belakangan ada obat diabetes yang diklaim dapat meningkatkan performa seks pria.
Tablet yang disebut dengan metformin ini telah lama digunakan untuk mengobati pasien diabetes tipe 2 di Inggris. Hanya saja baru-baru ini tim peneliti mengatakan jika tablet seharga Rp 35.000 ini juga dapat dijadikan alternatif obat anti-impotensi seperti Viagra atau Cialis.
Hal ini telah dibuktikan peneliti lewat sejumlah tes di laboratorium Georgia Health Sciences University, AS. Dari sini diketahui bahwa obat diabetes tersebut ternyata dapat meredakan disfungsi ereksi dengan merilekskan pembuluh darah di daerah alat kelamin, termasuk melancarkan aliran darah ke penis.
Kendati belum diujicobakan ke manusia, popularitas metformin sebagai bentuk terapi baru untuk disfungsi ereksi karena sudah tersebar luas di pasaran, harganya sangat mudah, dan mempunyai riwayat keamanan yang tak diragukan lagi.
Selama ini metformin berhasil menarik perhatian yang besar pada peneliti karena potensinya yang luar biasa sebagai senjata baru untuk melawan kanker-kanker tertentu, misalnya prostat, payudara dan ovarium. Obat ini tergolong ke dalam kelas biguanida yang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati diabetes tipe 2.
Diminum dua kali sehari, metformin terbukti dapat mengurangi jumlah glukosa yang diproduksi hati dan membantu sel-sel tubuh menyerap gula yang beredar di dalam darah. Hal ini penting demi mencegah kerusakan tubuh akibat kadar gula yang berlebihan, termasuk menurunkan selera makan dan mengurangi kadar lemak dalam darah yang berbahaya.
Namun dari studi terbaru yang dipublikasikan secara online dalam Journal of Sexual Medicine ini juga terungkap bahwa metformin dapat meningkatkan jumlah nitrat oksida alami yang menyebabkan pembuluh darah jadi fleksibel dan mudah, terutama menambah kelancaran aliran darah ke alat kelamin.
"Metformin merupakan obat lawas yang murah dan telah teruji serta dapat ditolerir dengan baik oleh para pasien. Tapi efektivitasnya hanya bertahan selama 28 hari (jangka pendek) dan hanya diujikan pada tikus," kata dokter umum yang membuka sebuah klinik kesehatan seksual pria di White House Surgery, Chipping Norton, Oxfordshire, Inggris, Dr. David Edwards, seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat (20/9).
"Lagipula banyak pasien diabetes yang telah mengkonsumsi metformin tapi disfungsi ereksi begitu mudah ditemukan pada kelompok ini. Mungkin saja masalah kejantanan mereka itu memburuk jika mereka tidak mengonsumsi metformin," pungkasnya.(fny/jpnn)
