WABAH CORONA

Kuatkan Sistem Imun dengan Jahe hingga Kunyit

Kesehatan | Jumat, 20 Maret 2020 - 22:24 WIB

Kuatkan Sistem Imun dengan Jahe hingga Kunyit
Tanaman ripang seperti jahe, kunyit dan beberapa jenis lainnya sangat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tumbuh bila dikonsumsi secara rutin. (Istimewa)

(RIAUPOS.CO) -- Virus corona jenis baru bernama Covid-19 merupakan suatu virus yang berbahaya. Apalagi jika sistem imun tubuh tidak dalam kondisi fit.

Ada berbaai jenis rempah yang dapat membantu menjaga daya tahan tumbuh agar tetap fit. Tanaman herbal yang sering dijumpai di Indonesia seperti jahe, kunyit dan temulawak diketahui dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal itu telah diuji berdasarkan penelitian dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Kementerian Pertanian (Kementan).


Kepala Balittro Kementan Evi Savitri Iriani menyampaikan, baik temulawak maupun jahe mengandung senyawa kurkumin dan gingerol yang sangat aman dikonsumsi masyarakat.

"Herbal khususnya kunyit dan temulawak mengandung kurkumin. Sementara jahe mengandung gingerol yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh bila diminum secara rutin," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (20/3).

Masyarakat pun diharapkan mampu membedakan antara produk obat, tanaman obat dan tanaman rempah. Produk obat sendiri merupakan tanaman yang sudah diolah menjadi ramuan dan obat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sedangkan tanaman obat dan tanaman rempah adalah jenis tanaman yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kalau di kita (Kementan) belum bisa sampai ke produksi obat karena kita tidak punya wewenang untuk uji klinis yang harus dilakukan dokter," jelasnya.

Agar tubuh tetap dalam kondisi sehat, masyarakat dianjurkan untuk meminum ramuan rempah dan serbuk olahan ini sekali dalam sehari. Pola hidup sehat tersebut bisa dilakukan dengan cara sederhana, yakni merebus bahan rempah dengan air mendidih.

"Bisa juga menggeprek bahan rempah lalu menyiramnya dengan air panas. Bisa juga minum yang instan, walapun biasanya sudah ada gulanya, jadi jangan kebanyakan karena nanti malah kadar gula meningkat. Kalau yang sudah berupa kapsul ikuti saja aturan pakai di kemasan," terang dia.

Kasubdit Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan Wiwi Sutiwi menjelaskan, konsumsi tanaman obat tahun ini cenderung meningkat. Sebab, banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kebugaran tubuh.

"Terutama setelah adanya kasus penularan covid 19 yang membuat masyarakat menyadari pentingnya produk pertanian untuk kesehatan. Bahkan akhir-akhir ini konsumsi tanaman obat terutama jahe, kunyit dan temulawak cendrung meningkat tajam," tuturnya.

Berkaitan dengan ini, kata Wiwi, pemerintah akan mengimbangi peningkatan tersebut dengan pengembangan kawasan tanaman obat di sejumlah wilayah seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

"Untuk mengimbangi angka konsumsi, kita akan mengembangkan kawasan tanaman obat seperti jahe, merah, jahe gajah, jahe emprit dan tanaman lainya di sejumlah daerah. Produksi jahe harus meningkat dari angka tahun 2019 yang hanya 173.888 ton," tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook