JAKARTA (RIAUPOS.CO) – China mengklaim jumlah kasus virus corona asal Wuhan, Hubei, terus menurun selama beberapa terakhir. Dalam laman South China Morning Post, Kamis (20/2), sebanyak 2.126 jiwa meninggal dunia akibat virus COVID-19 itu dan 16.231 yang dinyatakan sembuh.
Berdasarkan data per 19 Februari, Provinsi Hubei hanya memiliki 349 kasus baru, turun dari 1.693 sehari sebelumnya. Ini jadi kasus terendah sejak 25 Januari. Sedangkan korban tewas hanya 108 jiwa, turun dari 132 jiwa hari sebelumnya.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (20/2), meski dikatakan penurunan kasus, akan tetapi para peneliti meminta China jangan terlalu percaya diri. Sebab virus baru itu dapat menyebar lebih mudah daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Para ilmuwan mempublikasikan temuan mereka pada Rabu (19/2) di New England Journal of Medicine. Menurut mereka virus Korona bisa menyebar dengan mudah, termasuk melalui pasien yang tidak memiliki gejala.
“Temuan itu (tanpa gejala) menambah bukti bahwa virus baru tersebut, meskipun secara genetik serupa, tidak mirip seperti Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS),” kata seorang Ahli Imunologi di Scripps Research di La Jolla Kristian Andersen.
Peneliti menggunakan alat pengurutan gen untuk melacak wabah penyakit. Hasilnya, virus COVID-19 jelas jauh lebih mampu menyebar di antara manusia daripada Coronavirus lain yang pernah kita lihat.
“Ini lebih mirip dengan penyebaran flu biasa,” kata Andersen.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman